
Barakata.id, Batam – Batam Kembangkan Destinasi Wisata Budaya dan Religi, Selama ini banyak orang luar mengenal Kota Batam sebagai destinasi wisata berbelanja dan pantai.
Karena itu Pemerintah Kota Batam bersama pihak swasta kini mulai merancang sejumlah destinasi wisata baru untuk menggenjot kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, selain pengembangan destinasi wisata di bidang kebudayaan dan keagamaan (religi) yang sudah ada, Batam juga sudah menyiapkan sejumlah destinasi baru.
Baca Juga :
Batam Penyumbang Kunjungan Wisman Terbesar di Kepri, Turis Singapura Mendominasi
Di antara destinasi wisata budaya dan religi yang baru itu adalah Museum Raja Ali Haji dan Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah.
Dengan pengembangan destinasi wisata budaya dan religi, sekaligus juga untuk memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa wisata di Batam tidak hanya soal belanja dan keindahan pulau serta pantai.
“Kita akan lebih mengembangkan dan memperkenalkan destinasi wisata budaya dan religi. Saat ini yang sudah siap adalah wisata masjid dan museum,” katanya.
Ardiwinata optimistis, dengan destinasi wisata baru, maka angka kunjungan wisatawan ke Batam akan meningkat.
“Sekarang saja, meski museum belum dibuka, sudah banyak wisman yang datang dan berfoto-foto di sana,” kata dia.

Untuk diketahui, Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah (SMRS)yang berada di Kecamatan Sagulung, sudah diresmikan oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Sejak diresmikan, masjid yang namanya diambil dari nama Pahlawan Nasional asal bumi Melayu itu sudah mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Adapun Museum Raja Ali Haji, berlokasi di area Dataran Engku Putri, Kecamatan Batam Kota. Sebelumnya, bangunan itu dipakai di Astaka MTQ Nasional pada tahun 2014.
Museum itu saat ini memang masih dalam proses revitalisasi, yang ditargetkan selesai tahun ini.
Baca Juga :
Batam Minim Tempat Wisata yang Bisa Sedot Uang Wisman
Menurut Ardiwinata, Museum Raja Ali Haji nantinya bakal diisi dengan berbagai perjalanan sejarah Batam masa lampau, sejak masa Kerajaan Riau Lingga sampai sekarang.
“Perjalanan sejarah Batam bakal dikisahkan dalam rangkaian foto yang ditempel di dinding bangunan,” katanya.
Ardi mengatakan, museum ini juga akan diisi benda-benda baik peninggalan sejarah maupun benda yang terkait dengan kebudayaan masyarakat Melayu di Batam.
“Akan ada peralatan atau perlengkapan yang digunakan masyarakat tradisional , pakaian adat, dan keramik kuno,” katanya.
*****
Penulis : Ali Mhd