
Figure – Cinta Laura, aktris yang dikenal cerdas dan dermawan ini sempat menjadi sorotan setelah membahas mengenai kesetaraan gender di Indonesia.
Menurutnya, masih ada ketimpangan soal pengetahuan kesetaraan gender yang membuat para lelaki justru memandang sebelah mata.
Padahal, ia menjelaskan kesetaraan gender yang diperjuangkan wanita bukan berarti setara dalam segi fisik.
“Kesetaraan gender artinya bukan bahwa laki-laki dan perempuan setara dari segi fisik atau lain sebagainya.
Kesetaraan gender adalah perjuangan kita sebagai perempuan untuk mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, dan itu sangat make sense,” kata Cinta Laura dikutip dari tayangan YouTube The Leonardo’s.
Cinta Laura merasa perempuan seharusnya diperlakukan setara di mata hukum dan di mata masyarakat.
“Perempuan manusia bukan? Laki-laki manusia? Kita seharusnya di mata hukum, di mata masyarakat mempunyai hak yang sama,” kata Cinta Laura.
Onadio Leonardo sebagai lawan bicara pun menanyakan hak-hak apa yang dirasa kurang didapatkan wanita di Indonesia.
- Baca juga: Patut Jadi Contoh, Perjuangan Nyimas Aliah Melawan Diskriminasi Gender Tak Kenal Kata “Pensiun”
Cinta Laura menjawab hak tersebut di antaranya penghasilan yang tidak sama antara laki-laki dan perempuan meski memiliki kualitas yang sama.
Untuk itu, Cinta Laura pun melawannya dengan membuat kantornya mayoritas diisi oleh pekerja perempuan.
“Oh yeah, of course.. misal kita berdua CEO sebuah perusahaan besar, lulus dari kampus sama, GPA pun equal, but you are high pay than me. Makanya untuk melawan itu di kantor aku mayoritas dari staff aku perempuan,” tegas Cinta Laura.
Di sisi lain, Cinta Laura pun menyinggung soal stigma laki-laki yang jauh lebih kuat dari perempuan. Ia mengaku setuju dengan stigma tersebut.
Namun, Cinta Laura juga membahas soal hak dari perempuan yang memiliki kodrat untuk melahirkan.
“Aku sangat setuju bahwa mayoritas laki-laki jauh lebih kuat daripada perempuan emang, emang kita gabisa ngangkat batu besar, cowok bisa.”
“Kalau kita bicara kodrat ya, kodrat itu artinya kemampuan fisik secara evolusi, perempuan emang kodratnya melahirkan, punya anak dan melahirkan.
Tapi sebagai manusia kita sebagai perempuan punya hak untuk tidak mau punya anak, tidak mau menikah itu hak kita sebagai manusia,” jelas Cinta Laura.
Untuk itu, Cinta Laura mengaku kurang setuju dengan anggapan feminism adalah hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Tetapi, menurutnya feminism yang ia perjuangkan adalah hak yang sama dalam memilih tujuan hidupnya.
“Makanya aku kurang setuju bagaimana orang-orang mendefinisikan feminism, yang aku perjuangkan bukanlah untuk manusia atau orang-orang mengatakan perempuan setara dengan laki-laki dengan segala hal, no.
Yang aku perjuangkan adalah agar perempuan memiliki hak yang setara sebagai manusia seperti laki-laki dalam arti bisa memilih arah hidup sendiri dan bisa memimpin jalan hidup sendiri,” pungkasnya.