Beranda Kepulauan Riau Batam

Sudah Diputuskan, Sekolah di Batam Kembali Daring

128
0
Wali Kota Batam Muhammad Rudi saat melakukan safari Ramadan di Kecamatan Bengkong, Senin (3/5/21) malam. Dalam kesempatan itu Rudi mengungkapkan akan menutup kembali belajar tatap muka di sekolah. (F: Humas Pemko Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam- Sekolah di Batam akan kembali dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau online. Kebijakan itu diambil Wali Kota Batam Muhammad Rudi untuk mengantisipasi meledaknya kasus Covid-19 di Batam.

Beberapa waktu belakangan ini, angka kasus positif di Batam per hari nya memang terus tinggi. Bahkan beberapa kecamatan yang sudah berada di zona hijau dan kuning pun kembali merah.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Meski berat diakui Rudi, dia harus kembali menutup proses belajar tatap muka di sekolah.

Baca Juga:

“Anak-anak penerus bangsa ini harus dijaga agar tidak tertular Covid-19,” ujar Rudi saat Safari Ramadan di Bengkong, Senin (3/5/21) malam.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 hingga 2 Mei 2021, total pasien Covid-19 di Batam sebanyak 7.323. Dari jumlah tersebut 6.454 pasien sudah sembuh, 161 pasien meninggal dunia, dan 708 pasien masih dirawat.

“Mau tidak mau, kebijakan ini (menerapkan sekolah daring) bakal kita ambil lagi,” ujarnya.

Sekolah di Batam yang akan kembali daring itu rencananya akan dimulai pada 8 Mei mendatang hingga waktu yang belum ditentukan.

“Sampai Covid-19 selesai,” kata Rudi.

Tak hanya sekolah tatap muka di sekolah yang ditutup, Rudi juga akan mempertegas penindakan disiplin protokol kesehatan.

Kebijakan itu diambil berdasarkan pertimbangan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Batam. Tujuannya agar kasus Covid-19 di Batam tidak melonjak terus.

“Sudah banyak desakan. Kita tak ingin seperti India, jangan sampai kasus Covid-19 di Batam tidak tertangani,” katanya.

Oleh karena itu, Rudi meminta masyarakat Batam patuh terhadap protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Penularan virus ini dari manusia ke manusia, wajib hukumnya menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Masyarakat yang hadir dalam Safari Ramadan tersebut sempat mengutarakan keinginan agar belajar tatap muka di sekolah tetap dilaksanakan. Namun setelah mendapat penjelasan, masyaarakat mendukung kebijakan penutupan kembali belajar tatap muka di kelas.

Baca Juga:

Sebelumnya, di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh tiap 2 Mei, Rudi meminta orang tua tak lelah mendampingi anak-anaknya untuk belajar. Mengingat di masa pandemi anak-anak memang lebih banyak belajar di rumah bersama orang tua dari pada di sekolah.

Apalagi dengan penutupan kembali belajar tatap muka di sekolah ini, otomatis selama belajar daring di rumah, anak-anak membutuhkan pendampingan orang tuanya.

“Mari bersama-sama menjadikan belajar sebagai suatu gerakan merdeka belajar di era pandemi,” kata Rudi, Minggu (2/5/21).

***

Editor: Asrul R