
SNDV menyatakan, lesi berwarna kemerahan itu muncul dengan terus menerus atau persisten. Kemunculan lesi itu tanpa disertai gejala pernapasan yang umumnya dialami oleh pasien positif Covid-19.
“Ini (lesi) adalah acrosyndromes, kadang-kadang menyakitkan dan gatal,” lanjut SNDV.
Baca Juga :
Ingat, Jangan Semprot Cairan Disinfektan Langsung ke Tubuh
Baca Juga :
Virus Corona dan Klaim-Klaim Obat Penyembuhnya
Menurut penelitian SNDV itu, beberapa pasien Covid-19 melaporkan meendapatkan lesi kemerahan yang terasa gatal. Beberapa pasien lainnya melaporkan, mereka merasakan sensasi terbakar pada kulit.
SNDV mengimbau masyarakat dan para profesional medis menjadikan temuan tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk mendeteksi Covid-19. Setiap orang yang mengalami gejala kulit kemerahan dan gatal-gatal pun disarankan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengantisipasi ada atau tidak Covid-19 dalam tubuhnya.
*****