Barakata.id, Batam – Di masa kini, bisnis Bisnis Coffee Shop menjadi usaha yang mengiurkan dimana nongkrong di coffee shop atau warung kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Bukan hanya monopoli orang dewasa, kongkow-kongkow di coffee shop kini sudah merasuk ke berbagai kalangan, dari anak sekolah hingga pekerja kantoran maupun pebisnis.
Karena itu, tak perlu heran kalau bisnis minuman berbahan dasar kopi kini menjamur di Tanai Air. Jika kita berjalan-jalan ke suatu daerah, tidak akan susah mencari yang namanya coffee shop, walaupun kita berada di pelosok atau pemukiman warga.
Yang membedakan, mungkin hanya tampilan “warungnya”. Tapi seiring berkembangnya zaman, saat ini para pemilik bisnis minuman kopi terus berinovasi, berlomba-lomba menyulap tempat usahanya senyaman mungkin, agar pengunjung betah berlama-lama, dan kemudian datang lagi di lain waktu.
Itulah sebabnya, bisnis coffee shop kini menjadi salah satu bidang usaha yang menggiurkan. Namun, tak sedikit orang yang punya niat memulai bisnis ini undur diri sejak awal.
BACA JUGA : Manfaat Kopi, Minumlah Kopi Hitam Bukan yang Olahan
Biasanya, rasa gentar muncul saat pikiran sudah sampai pada tahap permodalan. Padahal membuka coffee shop juga bisa, loh, dilakukan dengan modal minimal misalnya dengan modal Rp5 juta saja. Bagaimana caranya?
Menurut Tuti H Mochtar, Board of Trustee Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), membuka usaha warung kopi dengan modal Rp5 juta dapat diwujudkan dengan cara menyajikan kopi manual brew. Apa itu?
“Kalau dengan modal Rp5 juta kita jualan kopi seharga Rp15 ribu, sehari jual 10 cup saja, 2 bulan sudah bisa balik modal. Artinya sebenarnya yang sederhana pun bisa,” kata Tuti dilansir Bisnis.com.
Menurut Tuti, minat anak muda atau kaum milenial dalam membuka coffee shop masih akan meningkat pesat pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan citra kopi yang belakangan ini dilekatkan dengan gaya hidup anak muda masa kini.
BACA JUGA : Kopi Termahal di Dunia, Harganya Rp1 Juta Secangkir
Tuti menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin membuka coffee shop sendiri. Langkah pertama adalah, belajar macam-macam cara menyeduh kopi.
Tahap kedua, kamu harus bisa menentukan target market. Selanjutnya, dapat menyesuaikan harga jual dengan market yang sudah ditarget itu.
“Kalau harga sudah sesuai dengan target market, tinggal mulai. Di dekat-dekat kampus juga saya rasa dengan kisaran harga Rp10 ribu misalkan pasti mahasiswa lebih memilih kopi manual brew daripada yang instan,” katanya.
Punya Konsep Menarik
Membuka warung kopi tidak perlu membayangkan tempat yang mewah, dengan segala macam perlengkapan dan interior yang sempurna. Untuk lokasi, bisa saja mengambil tempat di pinggiran jalan atau di teras rumah/toko.
Yang terpenting adalah, kami memiliki pemikiran yang besar. Mau membekali wawasan diri tentang seluk-beluk hulu dan hilir industri kopi, dapat memudahkan langkah ke depan untuk menentukan keputusan.
Tanamkan dalam pikiran kamu, bahwa siapapun bisa memiliki kedai kopi. Karena itu, mulailah. Pilih segala kebutuhan sesuai dengan modal yang ada.
Memang, sih, agak gampang-gampang susah. Yang jelas, kamu harus sudah punya konsep bagaimana warung kopi kamu akan berjalan dan sukses. Apakah dengan menggunakan gerobak motor, kios mini atau sejenisnya.
BACA JUGA : 3 Bisnis yang Makin Cuan di Era Transaksi Digital
Perlu diingat, dengan modal minimal, sebaiknya kamu menjual minuman kopi kepada konsumen yang ingin membawa pulang (bungkus). Tapi bukan berarti tidak bisa melayani pembeli yang ingin minum di tempat.
Siapkanlah minimal 1 coffee table untuk mereka yang ingin menikmati kopi di warung kamu. Kalau tak ada ruang untuk meja dan kursi, kamu bisa memodifikasi gerobak dengan konsep minibar.
Oh ya, untuk mendukung usaha warung kopi kamu, pilih lokasi kios atau mangkal gerobak yang dekat dengan rumah, toko atau kantor. Alasannya, kamu bisa menyewa sumber listrik dari tempat-tempat itu.
*****