Beranda Kepulauan Riau Batam

Ansar Minta Optimalkan Yacht yang Parkir di Kepri 

85
0
KAL Sengiap saat mendekati salah satu yacht peserta Sail to Natuna 2019 di Pantai Teluk Selabang, Bunguran Timur, Natuna, Kamis (13/6/19). (F: Istimewa)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama sejumlah instansi melakukan rapat koordinasi (Rakor) kepariwisataan. Salah satu agendanya membahas optimalisasi yacht yang parkir di Kepri.

Ansar mengatakan percepatan recovery ekonomi terus dilakukan oleh Pemprov Kepri, salah satunya melalui sektor pariwisata.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Direktorat Bea dan Cukai agar secara bertahap pembebasan Visa 

“Mudah-mudahan hasilnya bagus. Kita terus berkoordinasi dengan lintas Kementerian,” kata Ansar, Rabu (16/11/2022).

Baca juga : Separuh Peserta Yacht Rally Sail to Natuna Langgar Aturan

Potensi pariwisata yang masih bisa dioptimalkan yaitu menarik wisatawan yang memiliki yacht untuk bersedia memarkirkan kapal layarnya di entri-entri point yang ada di perairan Kepri, diantaranya di Nongsa Point Marina, Lagoi, dan Kepulauan Anambas.

“Informasi dari Pak Dirut NPM Djoko Pramono bahwa saat ini terparkir 6.000 yacht di Marina yang ada di Singapura,” kata Ansar.

Wilayah laut Kepri yang lebih indah tentu bisa menarik para pemilik yacht untuk masuk ke Kepri. Jika mereka masuk, dan menghabiskan uang di Kepri tentu akan menggerakan perekonomian Kepri.

Namun diakui Ansar, izin masuk untuk kapal yacht  ke wilayah perairan Indonesia saat ini masih membutuhkan berbagai dokumen yang harus dilengkapi oleh pemilik kapal. Izinnya dari lintas instansi dan kementerian.

Baca juga : ASITA Kepri Akan Menggelar Batam Yoga Fest 2021

Ia berharap kedepannya bisa dipermudah namun tetap memperhatikan kedaulatan maritim. 

“Persoalan regulasi teknis akan coba kita sederhanakan. Kalau menyangkut peraturan di daerah bisa kita kaji dan lakukan inovasi,” ujarnya.

Ansar meminta pengelola NPM untuk membuat daftar hambatan apa saja yang ditemukan di lapangan terkait keluar masuknya yacht di wilayah Kepri.

“Surati dulu instansi terkait baik Bea Cukai, Bakamla atau Pemko Batam atau instansi terkait mengenai hambatan perizinan keluar masuk yacht,” kata Ansar.

Surat itu dimintanya ditembuskan ke gubernur agar bisa dipelajari dan dari melalui dinas Pariwisata akan membuat tim kecil. 

Baca juga : Proyek KEK Kesehatan Internasional Sekupang Dikenalkan Sampai UEA

Direktur Utama PT Nongsa Terminal Bay, Djoko Pramono mengatakan minat wisatawan mancanegara yang ingin masuk ke perairan Indonesia sangat tinggi. Namun, peraturan masuk secara resmi cukup sulit dan memakan waktu. 

Apalagi setelah pandemi ini, minat wisatawan untuk masuk ke Batam terus meningkat, ditandai juga dengan semakin banyaknya yacht yang parkir di Nongsa Point Marina dari Januari hingga September 2022 jumlahnya sudah mencapai 300 kapal.

“Sebelum pandemi tahun 2018 ada 1.196 kapal yacht yang sandar disini. Harapannya di tahun mendatang akan semakin banyak kapal yang parkir disini,” kata dia.

Apalagi di 2023 nanti ada 13 agenda boating event yang akan diselenggarakan di NPM.