Barakata.id, Batam – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyerahkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk Masjid Mukhtarul Arifin, Perumahan Taman Cipta Asri, Kelurahan Tembesi, Jumat (21/1/22) malam.
Penyerahan bantuan itu bersamaan dengan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Tembesi yang digelar di halaman masjid tersebut.
Bantuan itu diserahkan oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi didampingi Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad kepada pengurus masjid Ustadz Suprapno. Setelah penyerahan bantuan itu, warga mendoakan agar Rudi dan Amsakar tetap sehat menjalankan tugas.
Baca Juga:
- Rudi Yakin Penataan Simpang Tembesi Selesai Tepat Waktu
- Pembangunan Bundaran Basecamp Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
Keduanya juga didoakan untuk terus merekatkan persaudaraan warga Batam yang saat ini telah terjalin. Kota Batam pun didoakan agar senantiasa ramah untuk penduduknya maupun pendatang.
“Sehingga Batam menjadi Kota Madani dan Modern,” ucap Suprapno memimpin do’a.
Dalam Musrenbang tersebut, Lurah Tembesi Muhammad Arfie Eranov mengatakan, sebelumnya para warga telah menggelar pramusrenbang pada 8 Januari 2022 lalu.
Pada pramusrenbang itu ada 40 pembangunan yang ditentukan Bapelitbangda Kota Batam. Sebanyak 10 di antaranya kegiatan dari OPD. Sementara 30 lainnya kegiatan pemberdayaan dan PSPK.
“Khusus yang 10 dari OPD, rekan-rekan RTRW bersepakat delapan-nya membantu SD, SMP, rata-rata untuk RKB (ruang kelas baru). Dua lainnya yaitu jembatan penghubung terdampak banjir dan kemudian bronjong di RW 23 dan RW 24,” ungkap Arfie.
Baca Juga:
- Jalan Simpang Barelang dan Basecamp Batam Mulai Dilebarkan
- Lokasi Banjir di Batam Mayoritas Titik Baru, Rudi Cari Solusi
Sejumlah rencana pembangunan tersebut kemudian dibahas pada kegiatan tingkat kelurahan ini. Pada sesi musyawarah, masyarakat berkesempatan langsung berdialog dengan Rudi maupun Amsakar.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi dalam arahannya tak menampik sangat banyak harapan warga terkait pembangunan yang disuarakan di setiap musrenbang. Namun demikian, dalam praktiknya pembangunan selalu dihadapkan pada ketersediaan anggaran.
“Musrenbang dan membangun bicara uang. Anggaran Rp 10 triliun saja tak cukup untuk menampung semua aspirasi. Maka kami sebagai yang mewakili bapak ibu, tentu memandang ada prioritas yang mesti didahulukan,” kata Rudi. (asrul)