Beranda Kepulauan Riau Batam

Mahasiswa UPB Belajar Tangkal Hoaks Bersama AJI Batam

39
0
AJI Batam
Mahasiswa UPB mengikuti pelatihan cek fakta dan anti hoaks bersama AJI Batam , di Kampus UPB Tembesi, Batam, Kamis (12/10/23). (F: barakat.id/ajibatam)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Mahasiswa Universitas Putera Batam (UPB) mengikuti pelatihan cek fakta anti hoaks yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam, di Kampus UPB Tembesi, Batam, Kamis (12/10/23). Pelatihan mendatangkan dua trainer bersertifikasi dari AJI Indonesia dan Google News Initiative.

Pelatihan cara menangkal informasi bohong yang diikuti 26 mahasiswa dari berbagai jurusan di UPB ini akan berlangsung dua hari, 12-13 Oktober 2023.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Welly Sugianto Dekan Fakultas Teknik UPB yang membuka pelatihan tersebut mengatakan, tema pelatihan ini sangat menarik lebih lagi untuk zaman digital saat ini.

“Ini tema yang bagus, sejalan dengan perkembangan komunikasi dalam hidup kita,” kata dia.

BACA JUGA : AJI Batam Latih Jurnalis Tangkal Serangan Digital

Ia melanjutkan, apalagi AJI Kota Batam mendatangkan dua narasumber yang berkompeten. “Ini menarik diikuti semua kalangan, kalau saya tidak mengajar saya akan ikut juga,” katanya.

Welly berharap mahasiswa bisa konsentrasi mengikuti pelatihan. “Semoga apa yang disampaikan pemateri bisa bermakna,” kata dia. .

Pelatihan di hari pertama disampaikan Yose Hendra Trainer Cek Fakta. Ia menjelaskan, beberapa penyebab hoaks beredar di masyarakat, termasuk memberikan pemahaman soal sikap skeptis terhadap semua informasi.

“Jadi kalau dapat informasi, jangan langsung disebar, cek dulu kebenaranya,” kata Pemimpin Redaksi Langgam.id itu.

BACA JUGA : AJI Batam Kecam Kekerasan Terhadap 7 Jurnalis Saat Liput Aksi 24 September

Begitu juga yang disampaikan Yogi Eka Sahputra, Jurnalis Tempo dan Mongabay. Ia memaparkan, banyak modus yang dilakukan penyebar hoaks saat ini, termasuk untuk mencari keuntungan.

“Bahkan hoaks bisa berdampak kepada terjadinya menghilangkan nyawa seseorang,” katanya.

Mahasiswa mengikuti jalannya pelatihan dengan antusias. Oleh pemateri, mereka juga diminta memecahkan beberapa soal, untuk dicari kebenaran informasinya, berdasarkan tools yang sudah diberikan trainer. (ji)