

Dikutip dari CNBC Indonesia, Facebook, yang mencaplok kepemilikan WhatsApp pada 2014 lalu mengabarkan akan melakukan monetisasi terhadap aplikasi populer sejagat itu. Kabarnya, Facebook akan menerapkan biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau setara dengan Rp14 ribu per tahun.
Rencana WhatsApp meraup pundi keuntungan dibocorkan dua analis media sosial yang kebetulan hadir dalam acara Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019.
Baca Juga :
Cek Ponselmu, WhatsApp Akan Hentikan Layanan di Windows, Android dan IOS
Facebook pun sudah mengkonfirmasi rencana ini akan direalisasikan pada 2020, meskipun belum jelas kapan pastinya.
Cara WhatsApp meraup pendapatan adalah dengan menyelipkan iklan di antara status para penggunanya. Contohnya, seperti Instagram Stories atau Faceboon Stories.
Baca Juga :
Jaga Keamanan WhatsApp dari Hacker, Update Versi Terbaru
Hal ini pun diakui oleh Matt Navarra, Konsultan Sosial Media melalui akun Twitter pribadinya. Para pengguna akan melihat iklan ketika mengintip WhatsApp Status orang lain, dan disitulah WhatsApp meraih pendapatan.
Namun, perdebatan monetisasi WhatsApp dengan iklan pun telah membuat dua pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jun Koum meninggalkan perusahaan.
Keduanya tak sepakat dengan kehadiran iklan dalam platform chatting ini sementara Mark Zuckerberg ingin segera monetisasi ini dilakukan, seperti dikutip dari Forbes, Rabu (8/1/2020).
Selanjutnya antara iklan dengan bayar langganan