Beranda Urban Ekonomi

Investasi Batam: UEA Mau Bangun Universitas Kedokteran Rp7 Triliun di Sekupang

140
0
Investasi Batam
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait. (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Kota Batam masih menjadi daerah tujuan investasi para investor internasional. Saat ini, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) sedang mengawal progres rencana investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) di Kota Batam.

Di antaranya adalah rencana investasi Thumbay Group membangun rumah sakit bertaraf internasional. Rencana investasi Thumbay Group tersebut akan diawali dengan pembangunan universitas kedokteran bertaraf internasional di Sekupang. Nilai investasinya mencapai Rp7 triliun.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Rencana investasi itu sesuai dengan komitmen BP Batam untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang Batam. BP Batam telah menerima perencanaan desain pembangunan universitas kedokteran tersebut dari Thumbay Group pada bulan Februari lalu.

“Kenapa bukan BP Batam yang mendesain, karena khusus desain unversitas kedokteran memiliki standar khusus yang harus memenuhi kriteria medis internasional,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPBB) dan KEK BP Batam, Irfan Syakir di Batam Centre, kemarin.

BACA JUGA : Investasi Batam di Masa Corona: Ditarget 14 Malah Tembus 22

Kata dia, BP Batam saat ini sedang menyesuaikan desain site plan karena terdapat perbedaan dengan bentuk lahan yang tersedia. Rencana pembangunan universitas kedokteran yang disampaikan Thumbay Group mencapai 3 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp7 triliun.

Kedutaan Besar RI dan BKPM Abu Dhabi mendukung penuh rencana investasi Thumbay Group di Batam. Meski demikian, menurut Irfan, masih ada beberapa perizinan yang dibutuhkan sebagai syarat mendirikan universitas asing pertama di Indonesia.

Di antaranya adalah izin serta rekomendasi undangan kepada universitas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementerian Kesehatan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, yang difasilitasi oleh Dewan Pengawas Koordinator Kementerian Perekonomian.

Kata Irfan, BP Batam bersama Dewan Pengawas Koordinator Kementerian Perekonomian akan membahas lebih lanjut mengenai rencana investasi tersebut pada tanggal 18 April 2022

Untuk diketahui, Thumbay merupakan jaringan konglomerasi yang memiliki jaringan ekosistem Bisnis mulai dari medis, media, teknologi informasi, properti, restoran dan lainnya. Indonesia dipilih oleh Thumbay Group sebagai negara pertama di ASEAN sebagai lokasi ekspansi untuk membangun universitas kesehatan bertaraf internasional.

“Dan Batam dipilih sebagai kota pertama di Indonesia untuk kesempatan investasi tersebut,” ujar Irfan.

BACA JUGA : Denmark Tertarik Berinvestasi di Batam, Jajaki Peluang di 3 Sektor

Kata dia, pembangunan universitas kedokteran bertaraf internasional ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang transfer teknologi dan informasi, serta diharapkan mampu menambah daya saing internasional, dan mendukung fasilitas KEK Kesehatan lainnya, yaitu Rumah Sakit BP Batam (RSBP Batam), Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang, serta Guest House Sekupang.

Investasi Teknologi Data Centre

Sementara itu, pada tanggal 13 Januari 2022 silam, Vice President Damac Group, Memethan Sisik juga telah berkunjung ke BP Batam untuk melihat langsung potensi investasi di Batam terutama di bidang Teknologi Data Centre.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, Damac tengah mencari lahan seluas 2,5-3 hektar untuk membangun Data Center dengan kapasitas 30 MW senilai USD 300 juta.

“Pembangunan Data Center akan memakan waktu kurang lebih 15 bulan. Apabila permintaan pasar nanti meningkat, maka kapasitas Data Center akan ditingkatkan menjadi 80 MW dengan nilai investasi 1 Miliar,” ujar Ariastuty.

Kata dia, Batam memang menjadi salah satu referensi lokasi ekspansi usaha Damac Group, selain Jakarta.

“BP Batam terus mengawal rencana investasi agar beberapa calon investor ini segera merealisasikan usahanya di Batam. Sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,75 persen dapat meningkat pada tahun 2022 ini,” ujar Ariastuty. (ybt)