

Untuk diketahui, survei dilaksanakan dengan metode kontak telepon dengan margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab mengalami peningkatan dari 20,3 persen pada Februari 2020 menjadi 32,3 persen pada Mei 2020
Baca Juga :
Presiden Jokowi : Pancasila Jadi Pemersatu Bangsa Menghadapi Ujian Covid-19
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, pandemi Covid-19 menjadi panggung bagi kepala daerah untuk mendongkrak popularitas mereka.
Hal itulah yang kemudian turut membuat elektabilitas Prabowo Subianto tergerus, berdasarkan survei terbaru IPI pada Mei 2020 dibandingkan Februari 2020.
Baca Juga :
Cegah Corona di Musim Mudik, Jokowi Siapkan Hari Libur Pengganti
“Kepala daerah dengan populasi pemilih lebih besar, yang pintar mengambil momentum lah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media,” ungkap Burhanuddin, Selasa (9/6/20).
“Ini yang menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo turun karena posisi beliau sebagai Menhan tidak langsung bersentuhan dengan Covid,” pungkasnya.
*****
Sumber : Kompas.com