
Masrur Amin mengatakan, keterangan pers dari BC yang pertama mengatakan bahwa Haji Permata melompat dari kapalnya ke kapal Bea Cukai.
Sementara keterangan pers yang kedua itu sudah tidak ada lagi pernyataan pertama seperti yang disebutkan oleh pihak BC.
“Berarti ada hal-hal yang sifatnya dalam keterangan pers tersebut direkayasa oleh mereka. Oleh karena itu kami warga Bugis Makassar tidak terima tokoh kami diperlakukan seperti ini. Kami akan tuntut dan berusaha untuk mengungkap siapa dalang dibalik peristiwa penembakan ini,” tegas Masrur.
Itu sebabnya, lanjut Masrur, para pengurus dan anggota yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam akan melakukan aksi “menduduki” Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri di Karimun pada Rabu (20/1/21).
Baca juga :
- Pedas, Begini Tanggapan Netizen ke Bea Cukai setelah Menembak Mati Haji Permata
- Dinilai Rekayasa Keterangan Penembakan Haji Permata, KKSS dan Keluarga Bugis-Makassar Akan Duduki BC Kepri
Aksi yang dilakukan massa KKSS Kota Batam ini menyikapi penembakan yang dinilai brutal dan melanggar HAM yang dilakukan oknum petugas Bea Cukai terhadap Haji Permata, hingga menyebabkan pengusaha Kota Batam tersebut meninggal dunia.
“Saudara-saudara kami Bugis Makassar dari Jambi, Tembilahan, Sei Guntung, Kuala Enok, semuanya akan turun. Kami sendiri dari Batam ada sekitar 1.000 orang akan berangkat, pengurus KKSS Kota Batam terdiri dari 12 Kecamatan, per Kecamatan saya minta 100 orang untuk hadir,” ungkap Masrur.
Dijelaskan Masrur, aksi massa yang akan berlangsung pada Rabu mendatang, tentu mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
Baca selanjutnya, tuntut BC