Beranda Kepulauan Riau Batam

BP Batam Pastikan Ketersediaan Air di Level Aman

65
0
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan kondisi ketersediaan air baku di Batam saat ini masih mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat. BP Batam pun menegaskan bahwa Batam tidak akan mengalami krisis air bersih.

“Ketersediaan air Kota Batam berada pada level yang aman,” kata Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait di Batam Center, Kamis (26/1/23).

BP Batam, kata Ariastuty, menyadari bahwa air menjadi kebutuhan dasar yang vital bagi makhluk hidup dan mutlak harus dipenuhi. Karena itu, meski ketersediaan air baku diproyeksikan cukup, namun BP Batam terus menggesa langkah-langkah peningkatan kapasitas produksi air sehingga masyarakat dapat menikmati air lebih maksimal dan merata.

“Tidak terjadi krisis air. Kondisi ketahanan air kita berada pada level yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air Kota Batam. Kami bahkan sedang mengupayakan langkah-langkah preventif, agar ketahanan air kita semakin baik, seiring pertumbuhan Batam yang semakin pesat.” kata dia.

Ia mengatakan, sumber air Batam berasal dari 8 waduk yang tersebar di Pulau Batam, memiliki kapasitas total air baku sebesar 5.052 Lpd dengan kemampuan Instalasi Pengolahan sebesar 3.610 Lpd.

Dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 1,224,139 juta jiwa, kebutuhan air di Batam untuk tahun 2022 terus meningkat mencapai 3.259 Lpd (liter per detik).

“Sekitar 88 persen masyarakat Batam, telah menikmati air secara optimal. Selisihnya adalah daerah stress area, yang kita bantu dengan pendistribusian air melalui tanki air,” ujar wanita yang akrab disapa Tuty itu.

Saat ini Batam memiliki 23 stress area yang tersebar merata di seluruh pulau Batam. Hal ini dikarenakan oleh kondisi topografi atau elevasi mengakibatkan tekanan tidak cukup untuk membawa air sampai ke titik tertentu pada elevasi yang tinggi.

Lanjut Tuty, BP Batam tengah menyiapkan program-program peningkatan ketahanan air, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

“Dari sisi kapasitas jaringan tengah dilakukan peremajaan pipa untuk meningkatkan coverage distribusi air hingga ke stress area. SPAM BP Batam bersama PT. Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir, melakukan penambahan instalasi dan perkuatan pipa,” kata dia.

Minta Maaf

Sementara itu, menanggapi imbas dari gangguan suplai air bersih di sejumlah wilayah di Batam beberapa waktu lalu, Tuty kembali menyampaikan permohonan maaf dari BP Batam.

“Kami menyampaikan kembali permohonan maaf kepada masyarakat luas. Atas terjadinya gangguan suplai air yang tentu menganggu aktivitas warga Batam di sejumlah wilayah. Ini tentu menjadi atensi bagi kami,” ujarnya.

Ia menyatakan pimpinan BP Batam langsung melakukan respon dengan membentuk pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Saat ini aliran air telah kembali mengalir dan secara bertahap normalisasi air telah berjalan.

“Atas hal tersebut, Kepala BP Batam langsung menggelar pertemuan dengan berbagai pihak terkait seperti dengan jajaran BU SPAM dan PT Air Batam Hulu dan Hilir, mengenai langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan dan juga distribusi air,” ujarnya.

Untuk memastikan ketahanan air jangka panjang, BP Batam akan memaksimalkan kemampuan waduk yang ada untuk menambah pasokan air bagi masyarakat Batam ke depan.

“Ditambahkan unit instalasi pengolahan air baru di Mukakuning dengan kapasitas 350 Lpd (saat ini sementara dalam proses pembangunan) dan di tahun ini akan dibangun instalasi baru di Duriangkang sebesar 400 Lpd,” kata Tuty.

Tuty menyampaikan BP Batam akan terus berupaya penuh menjalankan semua program ini sesuai dengan target pelaksanaan.

“Kami harapkan dukungan masyarakat, agar program ini dapat berjalan sesuai rencana.” ujar Ariastuty.

Ia juga berharap masyarakat dapat turut membantu pemerintah dalam menjaga daerah tangkapan air dan manajemen pemakaian air yang tepat, bagi ketahanan air ke depan.

“Pelaksanaanya tetap membutuhkan waktu. Dan butuh dukungan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan sustainable development goals khususnya ketahanan air Batam jangka panjang.” pungkas Tuty. (*)