
Kepala Satpol PP Sragen, Heru Martono menyampaikan razia itu digelar sebagai rangkaian kegiatan rutin Satpol PP. Tujuannya untuk menekan penyakit masyarakat (pekat) seperti prostitusi dan perbuatan yang melanggar norma susila lainnya.
Sementara, setelah diamankan dan didata, ketiga pasangan itu diberi pembinaan oleh petugas Dinsos, Ine Marliah.
Dari pengakuan tiga pasangan itu saat didata, sebagian yang perempuan memang berstatus janda cerai. Sementara pasangannya ada yang masih berkeluarga namun ada juga yang masih muda.
“Tadi ada laki-lakinya yang sudah punya anak dua. Tapi ada juga yang masih bujang. Perempuannya memang kebanyakan janda cerai. Ngakunya ada yang belum apa-apa, tapi yang namanya dua orang laki-laki dan perempuan bukan muhrim di kamar hotel ngapain kalau tidak berbuat. Alhamdulillah, mudah-mudahan upaya dari satpol PP dan tim untuk memberikan penyadaran, bisa membuat mereka tersadar,” paparnya.
Baca Juga :
Dalam pembinaannya, Ine hanya mencoba memberikan gambaran antara manusia dengan binatang. Bahwa manusia diberikan akal dan pikiran sedangkan binatang semuanya sejajar antara badan dan kemaluan.
“Saya hanya mencoba mengingatkan siapa saya, siapa kita. Kita itu manusia atau binatang. Kalau merasa manusia apakah mau ketika disamakan dengan binatang,” katanya.
“Lalu kalau muslim, saya ingatkan bahwa sebagai orang Islam harus taat kepada yang menciptakan. Karena semua akan meninggal dan kembali ke akhirat kelak. Apakah kita sudah siap, bekal apa yang kita akan bawa. Hanya penyadaran-penyadaran seperti itu. Mudah-mudahan mereka bisa sadar,” pungkasnya.
Setelah didata dan diberi pembinaan, mereka diminta membuat pernyataan tidak mengulangi lagi. Setelah itu, kemudian dilepas kembali dan diminta pulang ke rumah masing-masing.
*****
Editor : Ali Mhd