
Barakata.id, Tanjungpinang – Pendapatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diproyeksikan mengalami kenaikan hingga Rp213 miliar pada APBD 2024. Hal itu disampaikan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad pada Rapat Paripurna Penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) Tahun 2024 di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Senin (29/7/24).
Dalam pidatonya, Ansar memaparkan capaian ekonomi makro daerah pada semester I tahun 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Provinsi Kepri pada triwulan pertama 2024 tumbuh sebesar 5,01 persen (year on year).
Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi kedua di antara Provinsi se-Sumatera. Gubernur juga menyoroti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kepri.
“Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri pada bulan Maret 2024 mencapai 138,30 ribu orang (5,37 persen), berkurang sebanyak 4,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2023,” kata dia.
BACA JUGA :APBD Kepri 2024, Prioritaskan Potensi Ekonomi, Infrastruktur dan SDM
Terkait perubahan APBD 2024, Ansar menyampaikan proyeksi kenaikan pendapatan daerah. Pendapatan Daerah Provinsi Kepri Tahun 2024 diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar Rp213.955.592.156 dari yang semula ditargetkan sebesar Rp4.216.352.903.217 menjadi Rp4.430.308.495.373.
Ia juga menjelaskan adanya kenaikan belanja daerah sebesar Rp224.530.377.682 menjadi Rp4.569.470.066.351. Sementara itu, pembiayaan daerah juga mengalami kenaikan sebesar Rp10.574.785.526 menjadi Rp139.161.570.978.
Gubernur berharap Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 dapat segera dibahas dan disetujui bersama DPRD Kepri.
“Sehingga penetapan Perubahan APBD Provinsi Kepri 2024 dapat diselesaikan tepat waktu dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan optimal,” pungkasnya. (jlu)