

Batam – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta jadwal Pasar Murah Batam ditambah 10 hari selama Ramadan 1440 Hijriah. Pasar murah akan menjual barang-barang kebutuhan pokok langsung dari distributor.
“Hari ini saya minta masukan, bisa tidak kita tambah jadwalnya (pasar murah) diperbanyak. Kita tambah lagi 10 hari,” kata Rudi dalam rapat bersama distributor di Aula Kantor Walikota Batam, Selasa (7/5/19).
Sebelumnya, pasar murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam dilaksanakan pada tiga hari di awal dan akhir Ramadan. Dalam rapat itu, Rudi minta jadwalnya ditambah 10 hari pada pertengahan bulan puasa.
Untuk diketahui, pasar murah TPID Kota Batam ini bukan pasar yang menjual barang kebutuhan bersubsidi. Pasar ini menjual produk-produk pangan langsung dari tangan distributor, tanpa mengambil keuntungan.
Pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Batam. Karena langsung dari distributor, harga barang yang dijual menjadi lebih murah dibanding pasar umumnya.
Barang-barang kebutuhan yang dijual di pasar murah itu memakai harga pokok distributor, tanpa tambahan margin keuntungan dan biaya operasional.
“Harganya tetap harga distributor, tak ada untung. Tenaganya nanti pakai dari Pemko Batam,” kata Rudi.
Rapat bersama tersebut diikuti lebih dari 20 distributor bahan pangan di Batam. Mereka adalah distributor seperti beras, telur, minyak goreng, tepung, hingga daging.
Para distributor menyatakan siap mendukung dan berpartisipasi pada pasar murah tambahan di pertengahan Ramadan nanti.
Sekretaris Daerah Kota Batam yang juga Ketua Harian TPID Kota Batam, Jefridin usai rapat mengatakan, pihaknya akan menyusun jadwal tambahan pasar murah sesuai permintaan Wali Kota Batam. Jadwal akan disusun Tim Teknis Bidang Perekonomian Pemko Batam.
“Kita juga akan mengumpulkan camat lurah untuk rapat mengenai penyusunan jadwal tambahan ini,” katanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Batam, Pebrialin menambahkan, pelaksanaan pasar murah TPID di awal Ramadan berlangsung lancar. Pasar murah yang diikuti 15 distributor sembako di Batam itu digelar di 10 titik pada 2-4 Mei 2019.
“Animo masyarakat tinggi. Karena masyarakat ingin memenuhi kebutuhan pokok jelang Ramadan,” ujarnya dilansir dari Media Center Batam.
Hal senada diungkapkan Kepala Bulog Sub Divre Batam, Arie Apriansyah. Menurutnya beras Bulog yang terjual pada tiga hari pertama pasar murah TPID ini mencapai 5 ton.
“Untuk pasar murah ini kita juga yang medium dengan harga Rp8.500 dari gudang. Tiga hari kemarin terjual 4-5 ton. Selain kegiatan pemerintah ini, operasi pasar kita tetap jalan. Ada 400 RPK (rumah pangan kita) yang jalan setiap hari. Distributor di sini juga ada yang ambil di kita untuk stabilisasi harga,” ujarnya.
Saran Distributor
Dalam rapat itu, sejumlah distributor juga memberikan saran kepada panitia pasar murah. Roy misalnya, distributor beras itu memberi masukan agar pemerintah menginformasikan ke masyarakat sebelum pasar murah berlangsung.
Menurut dia, dari tiga hari pelaksanaan pasar murah di awal Ramadan lalu, banyak warga di sekitar lokasi yang tidak mengetahui kegiatan tersebut.
“Sebaiknya sebelum hari H pasar murah, pemerintah sudah sosialisasi ke masyarakat. Jadi, warga di sekitar tahu. Sangat sayang kalau pasar murah ini tidak dimanfaatkan masyarakat. Kalau dari kami, kami siap mendukung,” katanya.
Masukan senada disampaikan perwakilan distributor telur dan minyak goreng. Ia menyarankan, lokasi pasar murah ditetapkan di daerah yang dekat atau berada langsung di pemukiman masyarakat.
“Kemarin saya di lapangan melihat untuk tempat pelaksanaan. Diharapkan yang betul-betul berbaur dengan masyarakat. Lapangan voli RT berapa misalnya. Kalau kemarin itu di dekat distributor semua. Dan sebelum turun, memang harus diinformasikan kan ke masyarakat lebih dulu, biar ramai yang datang dan beli,” katanya.
*****