Beranda Kepulauan Riau Tanjungpinang

Plafon Pencairan Bunga Nol Persen, Sebegini

54
0
Gubernur Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad
DPRD Batam

Barakata.id, Tanjungpinang – Program bunga nol persen yang dirancang Gubernur Kepri, Ansar Ahmad kembali bergulir di 2023. Plafon piutang maksimal dari program ini sebesar Rp 20 juta. Program ini dapat terlaksana berkat Pemprov Kepri menyubsidi bunga sebesar 9 persen. 

Jangka waktu kredit yang diberikan adalah selama 24 bulan, tidak dikenakan biaya provisi. Namun ada biaya administrasi sebesar 50 ribu rupiah. 

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Mari kita manfaatkan subsidi bunga ini, silahkan datang langsung ke Bank Riau Kepri untuk mengetahui skemanya,” kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Rabu (4/1/2023). 

Ia mengatakan bantuan yang diberikan Pemprov Kepri berbentuk subsidi bunga 0 persen dari pinjaman modal. Masyarakat yang mengajukan pinjaman modal UMKM ke Bank Riau Kepri, hanya perlu mengembalikan pinjaman pokok semata. Sementara bunga dari pinjaman modal tersebut akan ditanggung seluruhnya oleh Pemprov Kepri. 

“Setiap kunjungan ke daerah-daerah di Kepri, saya kasih tahu masyarakat soal program ini. Masyarakat luas wajib mengetahui program subsidi bunga nol persen ini,” ucap Ansar. 

Dari data Dinas Koperasi dan UKM Kepri, per Agustus 2022 realisasi bunga kredit telah mencapai angka Rp 650 juta lebih. Dengan rincian Rp 186 juta lebih di tahun 2021 dan Rp 464 juta lebih di tahun 2022. Kemudian plafon kredit yang telah disalurkan telah mencapai Rp 11,160 miliar, dengan total 591 UMKM sebagai debitur. 

Dari total plafon kredit yang telah disalurkan tersebut, tercatat UMKM dari Kota Tanjungpinang yang paling banyak mengikuti program ini yakni sebanyak 161 UMKM dengan plafon kredit Rp 3,071 miliar (27,52%). Kabupaten Natuna sebanyak 161 UMKM dengan plafon Rp 3,065 miliar (27,46%). 

Kabupaten Karimun sebanyak 102 UMKM dengan plafon Rp 1,958 miliar (17,54%). Kota Batam sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp 1,060 miliar (9,50%). Kabupaten Lingga sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp 1,052 miliar (9,43%). 

Kabupaten Bintan sebanyak 32 UMKM dengan plafon Rp 632 juta (5,66%). Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 UMKM dengan plafon Rp 322 juta (2,89%) 

Data ini memperlihatkan betapa tingginya animo pelaku UMKM mengikuti program ini. Oleh sebab itu, Ansar mendorong program ini terus berkelanjutan. 

“Kalau lebih banyak yang memanfaatkan program ini, kami akan buat klasifikasi usahanya. Saya yakin masih banyak masyarakat yang belum tahu informasi ini, agar bersama pemerintah daerah dan Bank Riau Kepri bantu sosialisasikan program ini,” ujarnya.