

Batam – Arab Saudi kini memiliki pilot perempuan pertama yang bekerja menerbangkan pesawat komersial. Perempuan itu adalah Yasmeen Al Maimani.
Ini merupakan sebuah catatan sejarah bagi negara tersebut. Yasmeen al-Maimani bahkan harus menunggu enam tahun agar bisa menerbangkan pesawat komersil, setelah ia mendapatkan izin mengemudikan pesawat dari otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi.
“Terima kasih Tuhan saya mewujudkan mimpi saya hari ini,” tulis al-Maimani dalam akun instagramnya, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu (16/6/19).
Dalam unggahan yang dilansir Tempo.co itu, Yasmeen al-Maimani memperlihatkan foto sedang berada di dalam sebuah kokpit pesawat. Al-Maimani telah merampungkan praktik 300 jam terbangnya di Amerika Serikat setelah dia mendapatkan kualifikasi mengemudikan pesawat di Yordania.
Pada tahun 2013, Yasmeen al-Maimani menukar izin terbang Amerika Serikatnya dengan Arab Saudi. Namun, saat itu ia kesulitan mendapatkan maskapai dari Arab Saudi maupun maskapai dari negara-negara Teluk, yang mau menerimanya bekerja.
Alasannya karena ia seorang perempuan.
“Saya mengetuk pintu agar bisa mendapatkan pekerjaan, namun saya terus mendapatkan penolakan dengan alasan tak ada pilot perempuan,” kata dia.
Baca Juga : Nguyen Thao, Miliarder Cantik Pemilik VietJet Air
Dihadapkan pada kondisi tersebut, Yasmeen al-Maimani pun akhirnya masuk dunia penerbangan Arab Saudi dengan bekerja sebagai staf di sejumlah departemen, bukan sebagai pilot. Yasmeen Al-Maimani mengenang, ia pernah bekerja sebagai petugas layanan konsumen, air traffic control, air transport, dan pekerjaan administratif lainnya di penerbangan.
Tapi sekarang, Yasmeen al-Maimani sudah membuktikan bahwa perempuan Arab Saudi pun bisa menjadi pilot pesawat komersial.

Sekolah penerbangan di Arab Saudi
Kerajaan Arab Saudi mencabut pelarangan mengemudi mobil, yang berlangsung beberapa dekade, mulai tahun lalu. Pencabutan tersebut terkait dengan reformasi yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Saat ini, semua perempuan Arab Saudi sudah boleh memasuki segala aspek kehidupan, termasuk bisnis dan berolahraga panjat tebing.
Begitu pelarangan bagi perempuan mengemudi mobil dicabut, sebuah sekolah penerbangan di Arab Saudi, sejak Juli 2018 langsung membuka pintu untuk kaum perempuan yang ingin menjadi pilot pesawat terbang.
Baca Juga : Australia Denda Garuda Indonesia Rp189 Miliar, Terlibat Kartel Tarif
Nama sekolah penerbangan tersebut adalah Oxford Aviation Academy. Mengutip Al Arabiya, Akademi Perhubungan Udara Oxford ini menyatakan siap menerima permintaan ratusan perempuan untuk disiapkan menjadi pilot pesawat terbang.
“Akademi ini berdiri di sebelah timur Kota Damman,” demikian dilaporkan Al Arabiya.
“Dulu, akademi ini hanya diperuntukkan untuk kaum lelaki. Sekarang, kami sudah boleh menjadi pilot pesawat,” kata Dalal Yashar, perempuan Arab Saudi yang ingin menjadi pilot pesawat sipil.
“Langkah gerak kami tidak terbatas hanya pada satu pekerjaan. Seluruh bidang, sekarang ini, terbuka untuk perempuan. Jika Anda mau, semuanya bisa,” ujarnya.
Pembangunan akademi ini menghabiskan dana sekitar US$ 300 juta atau setara dengan Rp4,3 triliun (kurs Rp14.373 per dolar Amerika Serikat), yang meliputi sekolah perawatan pesawat terbang dan sebuah gedung internasional pusat simulator pesawat terbang di bandar udara.
“Para siswa Akademi akan menjalani pendidikan selama tiga tahun, termasuk praktik lapangan,” kata Othman al-Moutairy, Direktur Eksekutif Akademi.
*****