Barakata.id, Jakarta- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, sindikat vaksin palsu tak ditemukan di Indonesia.
Pernyataan itu menggapi isu terkait adanya sindikat vaksin palsu. Baru-baru ini interpol membongkar jaringan sindikat vaksin palsu di China dan Afrika.
“Sampai saat ini sindikat semacam itu tak ditemukan di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Selasa (9/3/21).
Baca Juga:
- Hati-Hati, Beredar Informasi Hoaks Terkait Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac Hanya untuk Uji Klinik dan Bahan Berbahaya
- Wajib Tahu, 5 Poin Penting Vaksinasi Gotong Royong
Wiku mengatakan, semua pengadaa vaksin di Indonesia dilakukan melalui skema G to G atau goverment to goverment. Sehingga vasinnya terjamin keasliannya.
Kendati demikian, Wiku menegaskan, pemerintah terus memantau terkait pemalsuan vaksin tersebut. Oemerintah terus berkoordinasi dengan perusahaan yang melakukan pengadaan vaksin lain dalam skema gotong royong.
“Hal ini untuk memastikan keaslian vaksin yang diadakan perusahaan tersebut,” kata Wiku.
Dilansir dari laman covid-19.go.id, vaksinasi skema gotong royong adalah vaksinasi yang pendanaannya dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha. Vaksinasi pun diberikan kepada karyawan, keluarga dan individu lain yang terkait dalam keluarga karyawan.
Baca Juga:
Vaksinasi gotong royong ini bertujuan mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Sehingga segera tercapai kekebalan kelompok.
Wiku juga mengatakan, setiap vaksin yang diadakan perusahaan juga harus mendapatkan Emergency Use of Autorization (EUA) atau nomor lisensi distribusi dari Badan Pemeriksa Obat dan Makananan (BPOM).’
Menurutnya, pemalsuan vaksin Covid-19 merupakan kejahatan yang membahayakan kehidupan masyarakat di tengah pandemi.
***
Editor: Asrul R