
Barakata.id, Batam – Warga Rempang yang terdampak proyek Rempang Eco City akan direlokasi ke tempat baru. Pemerintah akan menyediakan rumah tipe 45 senilai Rp120 juta.
Hunian baru itu berada di Dapur 3 Sijantung, Batam. Oleh pemerintah, pemukiman bagi warga Rempang tersebut diberi nama Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City”.
Program hunian baru tersebut memiliki slogan “Tinggal di Kampung Baru yang Maju, Agar Sejahtera Anak Cucu”.
Namun, sebelum warga terdampak menempati rumah di kawasan itu, mereka akan ditempatkan ke hunian sementara. Badan Pengusahaan (BP) telah menyiapkan hunian sementara di antaranya di Rusun BP Batam, Rusun Pemko Batam, Rusun Jamsostek, serta ruko dan rumah.
BACA JUGA : Daftar Awal, Warga Rempang Bebas Pilih Rumah Ganti
Setiap orang dalam satu keluarga akan mendapatkan biaya hidup yang sebelumnya sebesar Rp1.034.636 per orang, dinaikkan menjadi Rp1.200.000 per orang dalam satu KK. Biaya hidup per orang tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.
Selain biaya hidup, masyarakat juga akan mendapatkan biaya sewa sebesar Rp1.200.000 per bulan, yang naik dari sebelumnya sebesar Rp1.000.000.
Apabila nantinya masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yg telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut, setiap bulannya.
“Hunian baru dan biaya hidup ini, kami berikan sampai rumah permanen baru masyarakat Rempang yang terdampak selesai dibangun,” ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Selasa (12/9/23).
Hunian Tetap
Ariastuty menjelaskan, hunian tetap yang disiapkan itu berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu, berada di kawasan Dapur 3 Sijantung, yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.
BACA JUGA : Lima Tuntutan Warga Rempang kepada BP Batam
Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju. Di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City itu akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga dan sosial.
Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah (Masjid dan Gereja); fasilitas Tempat Pemakaman Umum yang tertata dan fasilitas Dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub.
Pembangunan hunian baru, akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan. Ditargetkan, hunian tahap 1 akan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.
“BP Batam akan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Rempang Galang,” kata Ariastuty. (*)