

Barakata.id, Batam – Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Kamaludin menemui para mahasiswa yang menggelar aksi di depan Kantor DPRD dan Pemko Batam, Senin (11/4/22). Kepada pendemo, ia memastikan bahwa tidak ada penundaan Pemilu 2024 sebagaimana isu yang beredar.
“Sebenarnya apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa (tuntutan demo), sudah kami jawab pada audiensi pada hari Jumat 8 April kemarin. Soal penundaan Pemilu 2024 sudah dijawab oleh KPU bahwa tidak akan ditunda,” kata dia.
DPRD Batam, lanjut Kamaludin, sudah koordinasi dengan KPUD Kota Batam untuk teknis pelaksanaannya (Pilpres dan Pileg 2024) akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Dengan demikian, isu pemilu ditunda adalah tidak benar.
“Artinya kan jelas, tidak ada penundaan secara teknis,” kata dia.
BACA JUGA : Ketua DPRD Batam Serap Aspirasi Mahasiswa Soal Isu Jabatan Presiden
Soal masa jabatan presiden, lanjut Kamaludin, sudah diputuskan bahwa jika itu dilakukan maka harus mengubah atau mengandemen undang-undang. Dan untuk mengubah itu merupakan wewenang DPR RI, bukan pemerintah.
“Tentu saja untuk mengamandemen undang-undang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi menurut kami, isu jabatan presiden tiga periode itu hanya sebatas wacana,” ujarnya.
Kemudian, soal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), kata Kamaludin, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda untuk menyikapi kelangkaan BBM yang terjadi di Indonesia. Ia memastikan khusus untuk Kota Batam, kelangkaan tersebut tidak terjadi.
“Bukan hanya BBM, kita juga berusaha agar sembilan bahan pokok tetap tersedia terutama selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti,” kata Wakil Ketua DPRD Batam itu.
Tiga tuntutan mahasiswa
Dalam aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Batam tadi, massa menyampaikan tiga tuntutan utama. Yaitu, Tolak Penundaan Pemilu 2024, Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode, dan menuntut pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM serta minyak goreng.
“Masyarakat sudah sangat susah selama masa pandemi Covid-19, jangan dibuat makin susah,” seru seorang orator mahasiswa.
Aksi tersebut berjalan lancar dan damai. Sejumlah aparat dari TNI Polri serta Satpol PP tampak mengawal jalannya aksi. Demo berakhir setelah pihak DPRD Batam berjanji akan mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas tiga tuntutan mahasiswa tersebut dalam waktu dekat. (*)