Barakata.id, Kepulauan Riau- Tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kepri akan dipotong jika menolak divaksin. Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya bersikap tegas karena ASN merupakan ujung tombak pemerintah sebagai contoh bagi masyarakat.
Surat edaran itu telah dikeluarkan kemarin, Rabu (9/6/21). Bunyi surat edaran itu adalah memerintahkan seluruh ASN yang belum divaksin agar divaksin, jika tidak maka tunjangan ASN Kepri akan dipotong.
“Jika tidak, maka tunjangan kinerjanya bulan depan tidak dibayarkan. Bagi THL di provinsi semua kabupaten/kota, yang tidak mau divaksin maka honornya tidak dibayarkan,” kata Ansar saat memantau vaksinasi di Karimun, Rabu (9/6/21), dikutip dari humas.kepriprov.go.id.
Baca Juga:
- COVID-19: Kepri Larang ASN Perjalanan Dinas ke Luar Daerah
- Kepri Akan Segera Punya Rumah Sakit Jiwa, Ini Lokasinya
Ansar memaparkan, jika dilihat dari rata-rata nasional, Kepri berada di urutan ketiga percepatan vaksinasi setelah DKI Jakarta dan Bali.
Ansar yakin vaksinsai di Kepri segera mencapai 70 persen dari jumlah penduduk. Sehingga bisa segera membuka kawasan pariwisata untuk wisatawan.
“Meski akan diawali dengan kawasan-kawasan yang aman terlebih dulu seperti Bintan Resort dan Nongsa Point Marina,” ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi semua stakeholder yang terlibat dalam percepatan vaksinasi. Seperti Polres, korem, dan institusi TNI Polri lainnya masing-masing melakukan hal yang sama (vaksinasi massal).
“Alhamdulillah seperti di Polres Karimun ini, walaupun vaksinasi di Polres, namun pesertanya dari masyarakat umum. Jadi ini adalah kerja sama dan sinergitas yang perlu kita dorong terus,” ujarnya.
Jika di masa lalu persoalannya adalah keterbatasan vaksin, saat ini menurutnya hal itu tak terjadi lagi. Sebab pemerintah pusat telah siap menyediakan vaksin yang diperlukan.
Selain di sentra vaksinasi, pihaknya juga akan menyisir desa-desa untuk dilakukan vaksinasi. Tenaga vaksinator dari Pemrov Kepri juga tersedia, sebanyak 70 orang. Mereka siap diturunkan membantu vaksinasi di desa-desa tersebut.
Ansar menyampaikan, berdasarkan berbagai penelitian lembaga di dunia, vaksin dapat memperkuat imun dan terhindar dari virus Covid-19 dengan persentase 92 sampai 93 persen.
Baca Juga:
“Maka tidak ada jaminan orang yang sudah divaksin 100 persen terhindar. Maka setelah divaksin kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan dengan patuh,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan upaya tracing dan testing agar dapat menyasar masyarakat yang terpapar. Baik yang tanpa gejala maupun yang bergejala.
“Selanjutnya kita akan menyediakan tempat-tempat karantina bagi yang terkonfirmasi positif. Selain rumah sakit dan puskesmas, ada juga lokasi karantina terpadu,” kata dia.
***
Editor: Asrul R