

Barakata.id, Batam- Tren kasus Covid-19 di Batam terus menurun. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengaku optimistis kasus Covid-19 di Batam segera selesai.
Berdasarkan data Rabu (18/8/21) tercatat 42 orang positif Covid-19, sementara yang sembuh ada 170 orang. Sedangkan yang masih dirawat sebanyak 649 orang. Dari jumlah tersebut 288 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
“Kecamatan Bulang sudah hijau sekarang, Kecamatan Galang hanya tinggal satu kelurahan, di Belakang Padang ada dua kelurahan, sudah menuju hijau kondisi kita sekarang,” kata Amsakar saat meninjau vaksinasi pelaku pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif di Kepri Mall, Kamis (19/8/21).
Baca Juga:
- Vaksinasi Covid-19 di Batam Capai 73 Persen
- Rudi Targetkan Nol Kasus Covid-19 dalam 2 Minggu ke Depan
Amsakar bersyukur di Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 RI semakin banyak pasien yang sembuh dari Covid-19 dan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan.
Maknanya kerja Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) sudah pada jalurnya, kegiatan vaksinasi terlaksana dengan baik, kegiatan rapid test antigen dapat memperkecil kasus, dan kesadaran masyakat semakin baik.
“Kita butuh itu saja, kalau kesadaran protokol kesehatan masyarakat tumbuh akan baik, Covid-19 ini penanganannya butuh kebersamaan dan suport dari masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Batam, Amsakar menyampaikan intruksi ini sifatnya perintah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kota Batam sudah turun ke level 3. Penurunan ini tergantung dari jumlah kasus, pasien yang sembuh, dan hunian tempat tidur baik isolasi maupun rumah sakit.
Baca Juga:
- Batam Kini Terapkan PPKM Level 3, Warga Jangan Lengah
- BOR di Kepri Turun Jadi 40,01 Persen, Berpeluang PPKM Level 2
“Jadi kita harus membuat peraturan ada dasar hukumnya. Kita harapkan jangan lagi mendiskusikan kenapa ini (aturan) dibuat, peraturan ini sudah dipertimbangkan secara nasional,” tegasnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mengejar turunnya kasus Covid-19 menjadi zona kuning dan kecamatan hijau, sehingga aktivitas kepariwisataan, budaya, dan ekraf kembali normal dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
***
Editor: Asrul R