
Perjalanan Dewi Sandra banyak mengundang decak kagum. Perubahan hidupnya bisa dikatakan begitu drastis, dari citra seorang artis seksi menjadi perempuan ikonik dengan penampilan muslimah.
Transformasi seorang Dewi Sandra adalah sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh seseorang yang hidup di lingkungan penuh keglamoran. Butuh waktu satu tahun bagi Dewi Sandra untuk memutuskan mengenakan hijab dalam aktivitasnya sehari-hari.
Dewi mengaku “era baru” hidupnya dimulai pada akhir tahun 2012. Ketika itu, ia baru menginjak usia 29 tahun.
Dengan niat illahita’ala, istri Agus Rachman itu sudah bulat ingin memperbaiki diri. Dewi Sandra pun akhirnya menutupi tubuhnya dengan busana hijab.
Dewi bercerita, dirinya pernah merasa risih saat pergi ke mal semasa belum mengenakan hijab. Berawal dari mengikuti kajian-kajian dan mendengarkan paparan sejumlah ustaz, hingga pengambilan keputusan yang didasarkan hal personal, ia pun mantap memutuskan berhijab.
“Aku ke mal, lalu melihat, ini kok yang berhijab tambah banyak ya? Dari situ aku mulai risih dengan baju-bajuku sendiri (saat itu). Lalu aku pikir, ini pasti ada sesuatu yang aku belum paham tentang hijab. Aku juga selalu banyak bertanya dengan ustaz-ustaz (terkait hukum berhijab),” katanya.
Di bulan Ramadan ini, Dewi Sandra kembali berbagi cerita tentang hidupnya sebelum memutuskan hijrah. Perempuan yang berulang tahun setiap 3 April ini mengaku bahwa kehidupannya di masa lalu penuh dengan kesombongan dan merasa diri keren.
“Saya enggak pernah merasa cantik ya, tapi saya dikasih banyak nikmat berlebih. dan sombong karena lupa itu berasa dari Allah, saya bisa berada di titik ini,” cerita Dewi Sandra saat buka puasa bersama anak-anak tuli di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/19) seperti dikutip dari Uzone, Minggu (19/5/19).
Namun, artis yang pernah menikah dengan Surya Saputra dan Glenn Fredly ini tak mau membuka semua kisah buruknya di masa lalu karena khawatir jadi konsumsi publik. Saking buruknya apa yang pernah dilakukan, Dewi Sandra yakin media bakal menyensornya.
“Sebutin di sini pasti disensor semuanya, enggak mungkin bisa. Pokoknya sehitam-hitamnya,” kata pemain film 99 Cahaya di Langit Eropa dan Haji Backpacker ini.
“Enggak ada hitam yang lebih hitam apa yang pernah saya jalankan. Buruk, pokoknya saya ini berdosa,” sambungnya.
Berpikir Positif

Kini, sudah tujuh tahun setelah Dewi Sandra memutuskan berhijab. Ia tak pernah menyangka, dirinya jadi salah satu trendsetter atau acuan tren bagi hijabers.
Bukan hanya perubahan penampilan yang semakin ‘teduh’, Dewi pun mengisi perjalanan hidupnya dengan cara berpikir yang menginspirasi banyak wanita, seperti perjalanan spiritualnya dan pengabdiannya pada suami.
Sibuk syuting dan mengurus suami, tidak membuat Dewi melupakan penampilan. Busana muslim pemain film Coboy Junior The Movie ini tidak selalu mahal, bahkan tidak sedikit yang dibelinya di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
“Yang penting menutup aurat dan nyaman dipakai,” katanya.
Dewi mengaku, pola pikir dan sikapnya banyak dipengaruhi tokoh Hana yang diperankannya di sinetron Catatan Harian Seorang Istri (CHSI). Dewi bahkan mengakui, seandainya ia memerankan tokoh Hana beberapa tahun lalu, pasti jalan hidupnya tidak penuh lika-liku.
Dewi juga mengaku menjadikan sosok Inneke Koesherawati sebagai role model dalam kisah hijrahnya. Menurutnya, transformasi Inneke dari bintang film panas era 90-an hingga kemudian berhijrah pada tahun 2001 membuatnya takjub.
“Mbak Inneke itu role model aku dalam berhijab. Maka ketika melakukan hijrah saat itu, aku bilang gini, ‘Gilaa, Allah itu maha besar dan dengan cara-Nya dia bisa menyentuh hati gue!’,” ungkap Dewi Sandra, seperti dilansir dari Liputan6.
Inneke Koesherawati memilih untuk mundur dari dunia hiburan sejak 2013 lalu. Keputusan itulah yang cukup menginspirasi Dewi hingga kini.
“Melihat dia bisa berubah sedramatis mungkin dari sosok satu ke sosok yang lain memberikan harapan, memberikan inspirasi. She was good dan sekarang dia awesome menurut aku,” katanya.
Tak hanya itu, menurut Dewi, Inneke merupakan sosok yang sangat menikmati hijrahnya. Hal tersebut juga membuat seseorang akhirnya merasa pasti bisa untuk melakukan perubahan, kuncinya selalu berpikir positif.
“Cara dia bergaul, cara dia menyampaikan sesuatu, cara dia menikmati hijrahnya sampai detik ini membuat kita merasa pasti bisa (berubah). She’s amazing,” ujar penyanyi kelahiran Brasil ini.
Bermula dari situ, tahun demi tahun, Dewi semakin menikmati dan memahami enaknya menjadi seorang Muslimah yang berhijab. Seiring waktu, dia juga memperbaiki penampilan hijabnya menjadi yang lebih syar’i atau sesuai syariat.
“Kalau dulu saya masih suka pakai celana, sekarang saya mulai sering pakai rok. Ini berproses dan menurut saya ini adalah keputusan yang tepat,” ujarnya.
Dewi berharap bisa terus selalu istiqamah mengenakan hijab. Sebab menurutnya, hal yang paling sulit dan menantang adalah menetapkan hati untuk selalu istiqamah berada di jalan Allah SWT.
*****