Barakata.id, Natuna – Nelayan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) kini tidak takut lagi mencari ikan di laut. Pasalnya ada pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bersiaga penuh selama 24 jam untuk menjaga mereka.
Sejak dua pekan terakhir, Natuna mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Hal itu dipicu aksi arogan pemerintah Cina yang mengkalim sebagai pemilik laut Natuna atau laut Cina Selatan.
Baca Juga :
Indonesia Heboh Natuna, di Cina Geger Video Jenazah Pria Diseret dan Dipukuli Anak-anaknya
Kapal-kapal coast guard Cina sering terlihat memasuki perairan Indonesia di wilayah Natuna. Tak sekadar lewat, kapal coast guard itu juga mengawal puluhan kapal nelayan Cina yang menjarah ikan.
Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan banyak kapal perang dan pasukan ke Natuna untuk mengusir kapal-kapal Cina itu, para nelayan Natuna yang biasanya cemas melaut kini sudah merasa aman dan nyaman.
Pengakuan nelayan, mereka sering bertemu dengan kapal nelayan asing ketika mencari ikan di laut dalam. Tapi sejak kapal perang Indonesia sering berpatroli, kapal-kapal nelayan asing terutama dari Cina, sudah banyak berkurang.
“Untuk saat ini alhamdulillah, penjagaan di laut Natuna sudah dimaksimalkan oleh KRI, itulah harapan kami selama ini,” kata Ketua Nelayan Ranai, Natuna, Herman, dikutip dari Antara, Senin (6/1/20).
Baca Juga :
Layanan 4G LTE Kini Menjangkau Seluruh Natuna
Herman mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini laut Natuna sudah mulai terpantau sepi dengan nelayan asing.
Menurut dia, keberadaan nelayan asing di laut Natuna sempat membuat ciut nyali nelayan lokal, mengingat mereka kerap diintervensi jadi salah satu alasannya.
“Tapi 99 persen nelayan tetap belum dapat melaut, karena cuaca buruk. Kemungkinan akhir bulan ini, itu pun kalau cuaca memungkinkan,” ujarnya.
Selanjutnya, nelayan jadi informan TNI..
