
Barakata.id, Batam – Upaya pemerintah merelokasi warga yang terdampak proyek nasional Rempang Eco City mulai membuahkan hasil. Saat ini sudah ada tiga kepala keluarga (KK) di Rempang yang bersedia pindah ke tempat hunian sementara.
Ketiga keluarga itu adalah warga Kelurahan Sembulang, Rempang. Kepada mereka, BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di Batam, langsung menyerahkan uang sewa senilai Rp1,2 juta serta uang biaya hidup sebesar Rp1,2 juta per jiwa untuk tiga bulan ke depan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, bersedianya warga Rempang direlokasi merupakan buah dari pendekatan persuasif yang digunakan pemerintah kepada warga. Menurutnya, kepindahan ini juga bentuk dukungan warga terhadap pengembangan Kawasan Rempang yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
BACA JUGA : Proyek Rempang Eco City, Apa Untungnya?
Rudi meyakinkan, pergeseran warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco City dilakukan tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari pihak manapun.
“Begitu warga pindah, uang sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan langsung diserahkan. Ini bentuk komitmen BP Batam. Alhamdulillah, sudah ada tiga KK yang pindah. Saya berharap, jumlah tersebut terus bertambah untuk ke depannya,” ujar Rudi di Marketing Center BP Batam, Selasa (26/9/23).
Rudi menegaskan, pihaknya tak pernah memaksa warga untuk menempati hunian yang telah disediakan oleh BP Batam. Dalam menentukan hunian sementara, warga diberikan hak penuh untuk memilih lokasi yang bakal ditempati.
“Kita beri pilihan kepada masyarakat. Apakah mereka memilih hunian yang sudah kita siapkan atau memilih secara mandiri. Ambil uang boleh atau menerima hunian yang sudah disiapkan,” kata pria yang juga Wali Kota Batam itu.
BACA JUGA : Tempat Tinggal Sementara untuk Warga Rempang Sudah Siap Huni
Rudi pun menjamin jika bantuan BP Batam tersebut akan terus diberikan hingga hunian baru selesai. Harapannya, pengembangan Kawasan Rempang bisa segera terealisasi dan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri, khususnya Pulau Rempang serta pulau-pulau sekitarnya.
“Data dari tim, yang sudah mendaftar hingga saat ini berjumlah 291 KK. Sedangkan yang sudah berkonsultasi sebanyak 427 KK. Semoga ini berjalan lancar dan maksimal,” pungkasnya. (DN)