Beranda Urban Nusantara

Tiga Bendungan Proyek PUPR di Lampung, Kuningan dan Wajo Selesai

38
0
Bendungan Proyek PUPR
Bendungan Kuningan di Jawa Barat yang dibangun Kementerian PUPR sudah selesai. (F: dok. pupr)
DPRD Batam

Barakata.id, Jakarta – Tiga bendungan baru proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai bulan ini. Proyek tiga bendungan itu kini masuk tahap pengisian air awal (impounding).

Ketiga bendungan multifungsi tersebut adalah Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung; Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel); dan Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pembangunan ketiga bendungan tersebut merupakan Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke lumbung-lumbung pangan nasional terjaga.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam setahun,” ujar dia, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (24/6/21).

BACA JUGA : Pemerintah Bantu Pembiayaan 287.000 Rumah Subsidi, Syaratnya Berpenghasilan di Bawah Rp8 Juta

Endra mengatakan, dengan dibangunnya bendungan serta bending dan kelengkapan jaringan irigasi yang bersumber dari bendungan diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali tanam dalam setahun.

Berikut rincian tiga bendungan proyek PUPR tersebut:

1. Bendungan Way Sekampung

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi seluas 72.707 hektare di Daerah Irigasi (DI) Sekampung seluas 55.373 hektare dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektare.

Selain mendukung kebutuhan pangan di Lampung, bendungan dengan luas genangan sebesar 800 hektare ini juga dapat dimanfaatkan sebagai infrastruktur pengendalian banjir sebesar 185 meter kubik/detik karena terintegrasi dengan Bendungan Batutegi dan Bendungan Margatiga (on-going).

Bendungan multifungsi ini juga berpotensi sebagai penyedia air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.482 liter/detik, tenaga listrik sebesar 5,4 megawatt, serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu.

BACA JUGA : Mimpi Jembatan Batam-Bintan dan Janji Jokowi

2. Bendungan Paselloreng

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 138 juta meter kubik dan luas genangan 169 hektare. Pembangunan bendungan ini dipadukan pembangunannya dengan bendung dan jaringan irigasi Gilireng yang mampu mengairi areal persawahan seluas 8.510 hektare.

Bendungan Paselloreng juga berpotensi sebagai sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter/detik, infrastruktur pengendali banjir wilayah hilir Sungai Gilireng sebesar 1.000 meter kubik/detik, pengembangan sektor perikanan air tawar dan pariwisata serta konservasi sumber daya air pada kawasan green belt.

3. Bendungan Kuningan

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik dengan luas genangan 221,59 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 3.000 hektare di beberapa daerah Jawa Barat bagian Timur dan sebagian untuk Jawa Tengah.

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Kuningan sebesar 0,30 meter kubik/detik, mereduksi debit banjir sebesar 213 meter kubik/detik, dan potensi sebagai sumber tenaga listrik 0,50 megawatt.

*****

Editor : YB Trisna