Surat Cinta dari Virus Corona untuk Manusia, Hidup Harus Berlanjut, Jangan Putus Asa

265
0
Virus
Foto ilustrasi. Virus
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Sebuah video berisi surat cinta dari virus Corona atau Covid-19 viral di jejaring media sosial. Video berdurasi 4 menit 49 detik itu memperlihatkan surat cinta dari virus Corona, diiringi lantunan selawat i’tiraf.

Video tersebut sudah beredar luas di masyarakat melalui aplikasi WhatsApp. Sebagian besar menganggapnya sebagai bahan renungan, bahkan motivasi untuk tetap semangat dan tidak berputus asa menjalani kehidupan ini.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Bahkan, ada beberapa hal yang patut disyukuri dalam keadaan saat ini, yang mengharuskan orang tinggal di dalam rumah.

Baca Juga :
6 Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Menangkal Corona

Berikut bunyi surat cinta dari virus Corona tersebut:

Yang tercinta manusia, sebelumnya aku minta maaf. Aku datang hanya menjalankan tugas ilahi.

Kalaupun kalian meninggalkan dunia karena aku, sungguh itupun sudah tertulis di Lauhul Mahfudz (pohon takdir).

Aku hanya sebuah sarana saja. Sarana bagi kalian untuk menemui Yang Maha Cinta. Bukankah seharusnya kalian bahagia?

Lihatlah. Ketika kalian tidak lagi berkendara menuju kantor, sekolah, dan tinggal di rumah.

Bumi tidak begitu sesak dengan asap kendaraan. Kalian juga lebih dekat dengan keluarga.

Membantu anak mengerjakan tugas sekolah. Membantu pasangan klian mengerjakan pekerjaan rumah. Bukankah begitu indah?

Aku sungguh senang kalian sekarang lebih peduli dengan kebersihan. Lebih sering cuci tangan dengan sabun.

Kalian juga jadi beribadah bersama di rumah. Membaca kitab suci kalian bersama keluarga tercinta. Di mana masa itu mungkin sangat jarang kalian lakukan bersama keluarga tercinta kalian.

Atau bernyanyi bersama mengisi waktu. Sebelumnya mungkin jarang, atau bahkan tidak pernah. Karena kehadiran aku, hal itupun tercipta.

Di malam hari kalian merenung. Betapa kecil dan tak berarti apa-apanya diri kalian. Kalian sadari itu. Kesombongan yang ada pun runtuh oleh makhluk seperti aku. Yang hanya berukuran nano meter. Kalian pun lebih sadar akan Sang Maha Kuasa.

Sikap peduli kalian pun muncul. Meskipun ada social distance dan tidak bisa pergi ke mana-mana, namun lewat jari dan hape, kalian bisa mengirim donasi. Saling membantu kepada yang membutuhkan.

Padahal tadinya mungkin kalian kurang peduli. Bahkan cuek. Namun karena merasa sama-sama menderita, jiwa sosial itu muncul.

Saat rumah ibadah ditutup, kalian akan sadar. Bahkan bertnaya, kapan terakhir kali mengunjungi rumah ibadah.

Ya, Tuhan sedang menegur kalian lewat kedatanganku. Tuhan kangen banget sama kalian. Kangen curhatan kalian.

Aku tidak ingin kalian berterima kasih kepadaku. Berterima kasihlah kepada-Nya.

Surat cinta dariku ini hanya ingin kalian sadar. Dunia hanya sementara. Tempat persinggahan, bukan tujuan. Rumah kalian yang sesungguhnya adalah akhirat.

Jadi jangan sedih jika kalian dilarang pemerintah pulang kampung gara-gara aku. Itu belum seberapa. Perbanyaklah investasi akhira, bekal untuk pulang kampung yang abadi.

Berkat kesadaran akan sementaranya di dunia, kalian tidak lagi saling menyalahkan. Justru kalian naik level.

Dari yang tadinya problem finder (penemu masalah) menjadi problem solver (penyelesai masalah). Saling bergandengan tangan, bersatu melawan aku. Jujur aku senang.

Salam dari teman-teman virus yang lain untuk kalian yang bakal datang juga. Kalian beribadah dengan cara kalian dan kami bertugas, beribadah, dengan cara sebagai virus ciptaan Tuhan.

Sampai jumpa..
VIRUS CORONA

*****