

Barakata.id, Jakarta- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi Indonesia akan mengalami peningkatan suhu udara yang signifikan.
Bahkan, suhu udara di tanah air bisa mencapai satu derajat celcius. Bila begitu, sudah membuat iklim di bumi pertiwi kian tidak karuan.
Demikian diutarakan Kepala BMKG Pusat, Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (28/8/2021) seperti dilansir dari JPNN.com.
Baca juga:
- BMKG Ingatkan Potensi Gempa dan Tsunami 28 Meter di Jawa
- Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Masyarakat Waspada
“Bayangkan, kalau sudah tiga celcius itu sudah bagaimana? sudah tidak karuan atau kacau,” ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan suhu udara ini dampak dari meningkatnya konsentrasi CO², sehingga masyarakat diimbau waspada dengan melakukan mitigasi.
“Di akhir abad 21 sudah mencapai tiga derajat celcius di pulau-pulau besar di Indonesia, sebelum tahun 1950-2100 sebelum revolusi industri,” ungkap Dwi.
Baca juga:
- BMKG: Gunung Kidul Diguncang Gempa Magnitudo 5.0
- Gempa M 4,6 Guncang Pasaman Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Dwi juga menyebut dampak dari kenaikan suhu itu akan terjadi El Nino, dan suhu permukaan laut meningkat mencapai 29 derajat celcius yang normalnya sekitar 26 derajat celcius.
Selain itu, akan terjadi siklon atau badai tropis dengan kurun waktu yang sering terjadi.
“Hal itu adalah dampak pemanasan global yang akan meningkatkan beragam kondisi kian ekstrem,” jelas dia.
Baca juga:
- BMKG: Peringatan Dini Tsunami Berakhir tapi Belum Dicabut
- 54 Rumah Diterjang Puting Beliung, Rudi-Amsakar Beri Bantuan
Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan mitigasi bencana dan cuaca, terutama, pada daerah-daerah yang rawan terjadi bencana, seperti di lereng gunung, pesisir pantai, hingga wilayah perkotaan sekalipun.
“Mitigasi itu penting, dengan cara mengendalikan dan mengurangi emisi gas rumah kaca atau CO², antara lain lebih mendahsyatkan energi nonfosil, penghijauan, dan tak merusak lingkungan,” tuturnya.
*****
Editor: Ali Mhd