![Hanura Hanura Lapor Polisi](https://barakata.id/wp-content/uploads/2020/08/Hanura-640x480.jpeg)
![DPRD Batam](https://barakata.id/wp-content/uploads/2024/04/Banne-DPRD-Kota-Batam.jpg)
Barakata.id- Pengurus DPD Hanura Kepri akan lapor polisi terkait rusak dan hilangnya spanduk dan baliho di 7 titik. Salah satu baliho yang hilang adalah baliho berukuran 7×14 meter di Simpang Jam.
Sekretaris DPD Hanura Kepri Uba Ingan Sigalingging mengaku heran dengan hilangnya atribut partai tersebut. Pasalnya baliho ukuran jumbo itu hilang tak berbekas.
“Baliho sebesar itu bisa hilang kayak disulap David Copperfield saja,” kata dia dalam konfrensi pers di Kantor DPD Hanura Kepri, Senin (31/8/20).
Baca Juga:
PILKADA KEPRI: Isdianto Klaim Didukung Demokrat dan PAN
Selain di Simpang Jam, atribut partai yang rusak dan hilang diantarnya spanduk ukuran 1×2 meter. Diantaranya 1 spanduk di lampu merah Putri Hijau Batuaji rusak, 2 spanduk di Simpang PT Marcopolo hilang, 2 spaduk di arah pipa gas Sagulung hilang, 1 spanduk di Simpag Nato dirusak, 1 spanduk di Simpang SP Plaza hilang dan 1 spanduk di Perumahan Aviari hilang.
Spanduk dan baliho tersebut berisi sosialisasi bakal calon gubernur dan wakil Provinsi Kepri Isdianto- Suryani (Insani) beserta bakal calon wali kota dan wakil wali kota Batam Muhammad Rudi- Amsakar Achmad (Ramah).
Hilang dan rusaknya spanduk dan baliho itu disebut Uba terjadi beberapa hari lalu. Tepatnya sehari setelah penolakan Rudi atas beredarnya spanduk dan baliho Hanura yang memasang gambar Insani dan Ramah dalam satu spanduk atau baliho.
Menurut Uba, penolakan dan keberatan Rudi dikatakan secara lisan di internal Partai Nasdem. Rudi tidak mengatakannya secara resmi kepada Hanura. Semestinya, Rudi menyampaikan keberatan itu secara resmi kepada Hanura.
“Kami minta saudara Rudi memahami tata kerja partai politik,” kata Uba.
Perusakan dan penghilangan spanduk dan baliho itu dianggap pihak Hanura sebagai upaya provokasi dan melecehkan Hanura. Oleh sebab itu pengurus DPD Hanura Kepri akan membuat laporan ke Polda Kepri. Hanura tak ingin langsung menuduh, melainkan mengambil jalur hukum untuk mengatasinya.
“Kami minta agar dilakukan penyelidikan atas perusakan dan penghilangan spanduk dan baliho tersebut,” kata Uba.
Sementara itu Sekretaris DPW PKS Kepri Bambang Dipoyono mengatakan pihaknya tak mengapresiasi keberatan Rudi terkait gambar di baliho dan spanduk tersebut. PKS toh turut berkontribusi terhadap pemenangan Ramah. Meskipun saat ini belum masuk tahapan pemilu. Belum ada aturan yang jelas.
Bambang meminta pihak Nasdem melihat permasalahan ini secara proporsional. Jangan mendekati politik dengan pendekatan kekuasaan.
“Ibaratnya ngopi bareng aja belum, ini udah lempar piring,” kata Bambang.
\Baca Juga:
PILKADA KEPRI 2020: Tidak Ada Istilah Angsur Berkas Pendaftaran
Terkait gambar yang disandingkan, menurutnya hal itu tak menyalahi aturan. Pilkada sebelumnya juga pernah seperti itu tapi tidak diungkit-ungkit. Jadi jika saat ini ada keberatan atau penolakan malah mengherankan.
Meski demikian PKS tak akan langsung ikut membuat laporan ke polisi. PKS akan mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Diakui Bambang spanduk yang dibuat PKS memang ukurannya kecil-kecil dan letaknya banyak yang masuk ke perumahan, tidak di jalan besar seperti yang dibuat Hanura.
“Kami tak bisa menuduh orang, kami ingin apa yang dilakukan berdasarkan informasi valid. Jadi masih nunggu laporan tim yang di lapangan,” kata dia.
****