Barakata.id, Bintan- Sirkuit F1 di Bintan akan segera dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan akan hadir.
Ground breaking sekaligus Memory of Understanding (MoU) Sirkuit F1 yang berlokasi di Lagoi, Bintan, Kepri itu akan dilaksanakan pada 17 Maret mendatang.
Bamsoet yang juga Ketua MPR ini mengatakan akan melaksanakan MoU dan peletakan batu pertama bersama Vice President Director PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) Frans Gunara.
Baca Juga:
- SIB Dirancang Seperti Sirkuit Monza di Italia, Bamsoet: Menjadi Daya Tarik Tersendiri
- Apri Dorong Wisata Lagoi Kembangkan Pembangunan Sirkuit
Untuk diketahui PT BRC merupakan pengelola kawasan Lagoi tempat sirkuit itu akan dibangun.
Terkait kelanjutan pembangunan sirkuti F1 itu dibahas dalam rapat bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Group General Manager PT BRC Abdul Wahab, serta pengurus IMI Pusat dan IMI Kepri, Sabtu (12/3/2022).
“Tim kajian tengah merampungkan Detail Engineering Design (DED) terkait teknis tanah maupun kondisi alam tempat Sirkuit F1 Bintan akan dibangun,” kata Bamsoet, dikutip dari laman resmi Pemrov Kepri.
DED Sirkuit F1 Bintan itu menyamai konsep Sirkuit di Mandalika yang mengedepankan pemandangan alam. Sirkuit F1 Bintan dirancang juga menawarkan pemandangan laut Bintan yang indah.
IMI Pusat menargetkan Sirkuit F1 Bintan menjadi sirkuit termegah di kawasan Barat Indonesia, sedangkan di kawasan Timur ada Mandalika dan kawasan tengah Indonesia terletak di Jawa Barat.
“Ini sehingga penyebaran event, baik Moto GP dan F1 ada di Indonesia. Ini akan menambah kekuatan pariwisata di Indonesia,” tegas Bamsoet.
Baca Juga:
- Indonesia Lancer Community Batam Diajak Kembangkan Sport Tourism
- Singapura Senang Lagoi dan Nongsa Dibuka Lagi untuk Wisman
Gubernur Kepri Ansar Ahmad pun mencurahkan konsentrasi
agar pembangunan Sirkuit F1 di Lagoi, Bintan, segera terwujud. Gubernur Ansar telah beberapa kali menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak.
“Pembangunan Sirkuit F1 di Bintan ini tentunya akan berdampak kepada perbaikan ekonomi dari sektor pariwisata yang terpuruk akibat Pandemi Covid 19,” ujar Ansar.
“Sektor pariwisata Kepri yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,2 triliun terdegradasi akibat Pandemi Covid-19,” ujarnya. (asrul)