Beranda Kepulauan Riau

Sering Diprotes Turis karena Kotor, Pemko Tata Area Kuliner Welcome to Batam

1274
0
Welcome to Batam
Pusat kuliner masyarakat di kawasan Welcome to Batam, Batam Centre. (F: Swarakepri.com)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam -Pemerintah Kota Batam akan menata ulang kawasan kuliner di area Welcome to Batam (WTB) Batam Centre. Penataan diperlukan karena banyak turis atau pengunjung yang datang memprotes kotornya lingkungan di kawasan tersebut.

Penataan kawasan itu bakal dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam. Pemerintah akan mengatur tataletak lapak pedagang agar lebih terlihat rapi dan tidak semrawut.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Penempatan lapak dagangan akan ditata lebih rapi dan tertib. Selama ini masih belum teratur. Juga masih banyak sampah berserakan, itu yang sering dikeluhkan pengunjung,” kata Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, Senin (30/9/19).

Baca Juga : Ayo ke Batam Great Sale, Banjir Diskon hingga 70 Persen

Gustian mengatakan, pihaknya mulai meninjau dan merancang tataletak pusat kuliner masyarakat itu hari ini. Posisinya yang berada berdampingan dengan Masjid Agung Batam juga menjadi pertimbangan utama bahwa kawasan tersebut harus selalu tampak rapi dan bersih.

Untuk menata kawasan itu, lanjut Gustian, pihaknya akan menggandeng OK OCE, gerakan kewirausahaan dan ekonomi kerakyatan. Saat ini OK OCE sedang fokus pada pengembangan pusat kewirausahaan di tingkat kabupaten/kota berbagai daerah, termasuk Batam.

“Kita akan kerja sama dengan OK OCE di dua tempat. Satu di Pasar TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) di kompleks Niaga Mas Batam Centre untuk koperasi sentral batiknya, dan satu di WTB untuk kulinernya,” kata dia.

Pemko Batam juga akan berkoordinasi dengan pemilik lahan di area WTB. Rencananya, kawasan itu akan ditetapkan sebagai pusat wisata kuliner yang akan dikelola OK OCE bersama Disperindag.

Begitu juga dengan para pedagang yang membuka lapak jualan di area WTB. Gustian meminta pedagang berkomitmen untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

“Jangan lagi membuang atau menumpuk sampah sembarangan. Kesan yang muncul selama ini, kawasan itu masih sangat jorok. Banyak turis yang protes. Mereka terganggu oleh banyaknya sampah saat mengambil momen foto dengan latar belakang WTB,” katanya.

“Padahal WTB ini wajah depan kita. Sekarang orang dari Pelabuhan Batam Centre biasanya dibawa ke WTB dulu,” sambung Gustian.

Di area kuliner WTB itu, saat ini terdapat puluhan pedagang yang mencari peruntungan dengan berjualan berbagai jenis dagangan mulai dari kuliner, aksesoris hingga mainan anak-anak. Kawasan itu akan ramai menjelang sore hingga malam hari.

Di akhir pekan, biasanya kawasan itu akan ramai dikunjungi masyarakat Batam, termasuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Beraneka ragam makanan nusantara dijual di tempat itu.

Baca Juga : Masjid Agung Batam II Masuk Paket Wisata Wajib Dikunjungi Turis

Mulai dari makanan ringan hingga berat, seperti kerak telor Batam, bakso, mie ayam, gorengan , aneka kue, nasi campur dan lainnya. Juga berbagai minuman mulai dari cendol, es dawet, jus buah, ice kepal milo, milshake dan sebagainya.

Di tempat itu juga banyak terdapat pedagang aksesoris dan produk fashion seperti mainan anak-anak, kaos Batam dan semacamnya.

Orang banyak datang ke tempat itu karena latar belakang tulisan Welcome to Batam yang besar di atas bukit, mirip dengan landmar ala Hollywood. Jika malam tiba, tulisan tersebut akan tampak lebih cantik karena disorot oleh lampu warna-warni.

*****

Penulis : Ali Mhd