

Barakata.id, Batam – Kekurangan gizi pada awal kehidupan atau usia dini, dapat berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, saat membuka Orientasi Kader Posyandu tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di Hotel Planet Holiday, Jodoh, Batam, Rabu (4/10/23).
“Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu strategi yang tepat untuk menunjang percepatan perbaikan gizi. Salah satunya adalah fokus kepada 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang dimulai sejak konsepsi hingga berusia dua tahun,” kata dia.
Atas nama Wali Kota Batam, Muhammad Rudi ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Kesehatan yang menggelar acara tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader, keluarga dan masyarakat tentang makanan terbaik bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi hingga anak usia dua tahun.
BACA JUGA : 4.217 RT/RW dan 344 Posyandu se-Batam Terima Insentif dari Pemprov Kepri, Total Rp6,78 Miliar
Jefridin pun berharap para kader Posyandu dapat mewujudkan masyarakat Kota Batam yang sehat. Namun, untuk mencapai itu semua menurutnya harus didukung oleh komitmen dari kader.
Untuk itu diharapkan kader Posyandu Batam dapat menyosialisasikan permasalahan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Sebab, 1000 hari pertama kehidupan menentukan kehidupan berikutnya.
“Tahun 2045 nanti Indonesia genap berusia 100 tahun, negara kita sudah masuk kategori Negara maju. Mencapai itu semua maka kita harus mempersiapkan anak bangsa yang sehat dan cerdas, sehingga mereka mampu bersaing,” ujarnya.
BACA JUGA : Rudi Gandeng Kader Posyandu Tekan Laju Stunting
Purnama Agustin Siahaan selaku ketua panitia acara menyampaikan, kader posyandu yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 210 orang.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada kader posyandu terhadap makanan terbaik yang tepat untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan usia dua tahun. (ski)