
BARAKATA.ID, BATAM – Sapuring Bahan Pakan Ternak – Liswantoro yang lebih dikenal dengan pangilan Cak Lis adalah salah satu peternak sapi dan kambing di kawasan Marina Batam.
Selain beternak sapi dan kambing Cak Lis juga memiliki usaha catering dengan merek aqiqah.com dan Shoffiyah Catering. Dia menyediakan paket menu untuk acara aqiqah yang lengkap termasuk menu sate, gulai, nasi, kerupuk udang dan alat-alat prasmanan mulai dari harga Rp. 2,3jt.
Awal Agustus tahun ini dia membeli 5 ton sapuring untuk ternak sapi (pedaging) dan kambing (perah dan pedaging) miliknya. Sejak itu dia mulai memberikan sapuring ke ternak-ternaknya.
Setelah melakukan penimbangan dan pemotongan ternak kambingnya dia menemukan kenaikan berat kambingnya yang sangat menggembirakan. Yang lebih membuatnya senang, tekstur daging kambingnya padat dan rendah lemak.
“Jadi daging kambing yang diberi makan sapuring bagus untuk sate dan dimasak. Tidak banyak lemak,” jelasnya kepada pakar kesehatan ternak drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan Petrus M. Sitohang, Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya yang bersama mitranya BUMDES Bersama Rumbio Pakan Lestari memelopori pembuatan sapuring di Desa Bagan Melibur Pulau Padang Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pengakuan itu disampaikan Cak Lis yang juga pemilik Shoffiyah Catering dan aqiqah.com Batam saat tim dari PT PMS melakukan kunjungan technical service kepada peternak-peternak yang sudah memberikan saupuring sebagai bahan campuran pakan Senin, 14 September 2020 di Batam.
Selain kambing Cak Lis juga sudah melihat pertambahan berat badan yang bagus untuk sapi-sapinya. Hanya saja dia belum ada melakukan pemotongan sapi sejak pemberian sapuring sehingga tidak bisa melihat tesktur daging sapinya.
Baca Juga :
- Cara Memasak Daging Kurban Agar Tak Bau dan Alot
- 3 Cara Memasak Daging Kurban Agar Terhindar di Kolesterol
“Setelah Hari Raya Haji sampai sekarang saya belum melakukan pemotongan sapi. Ini salah satu dampak dari pandemik covid ini pak. Permintaan sapi setelah usai hari raya haji kosong. Semua peternak di kawasan peternakan Marina ini merasakan,” katanya menjelaskan.
“Alhamdulillah kalau permintaan daging kambing untuk keperluan aqiqah masih tetap ada. Makanya sewaktu potong kambing saya lihat daging kambing yang sudah makan sapuring bagus dan padat,” katanya bangga.
Menurutnya untuk fattening ternak sapi dan kambing sapuring sangat baik dan merasa puas. Sebelum ini dia memberikan dedak yang dibeli dari luar Kepri.
Selain berat di biaya pengapalan kualitasnya juga tidak stabil. Setelah mendapatkan sapuring dia merasa puas karena harganya ekonomis dan kualitasnya baik katanya.
Hal ini dibenarkan oleh pakar kesehatan ternak drh. Nometta Sembiring, M.Pt. Menurutnya kandungan energi sapuring yang tinggi dan serat kasarnya sangat baik untuk pembetukan daging dan rendah lemak.
Menurut hasil analisa proksimat dari laboratorium milik kementerian peternakan di Ciawi Bogor yang ditunjukkan ke media ini disebutkan bahwa untuk tiap 1 Kg sapuring mengandung energi sebanyak 3.670 K.kal, protein kasar 1,93%, Lemak 0.13% Serat 8,3% dan Ca 0,55%. Sementara jagung mengandung energi sebanyak 3.330 K.kal., protein 9,7%, Lemak 6,9% dan Serat 4,3%.
Menurut Petrus Sitohang, kelebihan sapuring dari bahan baku pakan yang lain selain sumber energinya yang tinggi adalah sifatnya yang organik karena pohon sagu tumbuh secara alami dan tidak memerlukan pemupukan buatan.
Sementara itu sumber bahan baku lainnya seperti jagung dan dedak padi pada umumnya sudah terpapar pestisida dan obat-obatan tumbuhan buatan pabrik yang residunya bisa terbawa ke pakan. (red)