Beranda Urban Ekonomi

Sampai Akhir Tahun, Stok Pangan di Batam Masih Aman

82
0
Stok Beras Kepri
Ilustrasi. Pasokan beras di Kepri masih aman hingga Lebaran Idul Fitri 2024. (F: Freepik)
DPRD Batam

Barakata.id- Pemerintah Kota (Pemko) Batam memastikan stok bahan pangan di Batam masih aman sampai akhir tahun. Oleh karena itu masyarakat tak perlu mengkhawatirkan bahan pangan bakal langka di pasaran.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Batam, Mardanis mengatakan stok bahan pokok di Batam tidak ada masalah alias aman.

Semua bahan pokok seperti beras, minyak goreng gula, cabai dan kebutuhan pokok lainnya masih mencukupi. Pasokannya masih terus ada.

Baca Juga:
Juli 2020, Inflasi Tanjungpinang 0,34%

“Seperti beras, kebutuhan masyarakat setiap bulan itu 9,703 ton. Sedangkan pasokan yang ada sebanyak 15,036 ton,” jelasnya saat mengikuti rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (7/10/20).

Sementara itu, Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum mengatakan, TPID Kota Batam terus berkoordinasi di lapangan. Sehingga jika ada permasalahan bisa segera di selesaikan.

Dia juga meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengangani ketersediaan pangan untuk intens berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.

“Seperti dengan Bulog atau Pertamina,” kata Syamsul.

Pada kesempatan itu, Syamsul mengapresiasi seluruh OPD yang konsen menjaga pasokan kebutuhan pangan. Dia berharap inflasi di Batam bisa tetap terjaga, meskipun saat ini masih berada di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga:
EKONOMI KEPRI: Agar Investasi Tak Lesu Darah saat Pandemi

“Intinya semua persoalan di lapangan harus dikoordinasikan. Sehingga bisa segera diselesaikan,” katanya.

Sementara itu dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, pada September 2020 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam menunjukkan deflasi sebesar 0,12 persen. Deflasi ini terjadi karena penurunan IHK dari 103,24 di bulan Agustus 2020 menjadi 103,12 di bulan September 2020.

“Inflasi tahun kalender Januari-September 2020 sebesar -0,38 persen,” kata BPS, dikutip dari laman bps.go.id.

****

Editor: Asrul R