Jakarta – Ibu Kota Negara Republik Indonesia dipastikan pindah dari Jakarta di Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan. Kepastian itu terangkum dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (Selasa (6/8/19) dikutip dari laman resmi Sekretariat Negara.
“Setelah ke lapangan dan mendapatkan beberapa kajian, meskipun belum selesai 100 persen, sudah semakin mengerucut. Pilihannya juga sudah jelas bahwa ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan. Provinsinya di mana? Ini yang harus didetailkan lagi,” ujar Presiden Jokowi.
Pembahasan mengenai rencana pemindahan ibu kota negara dibahas Presiden Jokowi bersama dengan jajaran terkait. Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi setidaknya menyebut Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan sebagai calon ibu kota baru yang sedang dikaji.
Baca Juga : BNPB Pilih Kalimantan untuk Ibu Kota Indonesia
Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut akan segera diputuskan. Presiden meminta jajaran terkait untuk benar-benar melakukan kajian mendalam terhadap segala aspek yang harus diperhatikan dalam proses pemindahan ini.
“Nanti setelah dipaparkan secara detail akan segera kita putuskan. Tetapi, sekali lagi, kajian-kajian yang berkaitan dengan kebencanaan semuanya harus dilihat lebih detail lagi sehingga keputusan nanti adalah keputusan yang benar dalam visi ke depan kita,” katanya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dalam melakukan pengambilan keputusan tersebut, ia memosisikan diri sebagai Kepala Negara yang dengan segala daya dan upaya hendak memajukan bangsa Indonesia melalui visi besar untuk puluhan tahun mendatang.
“Kita memutuskan ini, saya memutuskan nantinya, bukan sebagai kepala pemerintahan tetapi sebagai kepala negara. Kita harus melihat visi besar 10 tahun yang akan datang, 50 tahun yang akan datang, 100 tahun yang akan datang, dalam kita berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Baca Juga : Ibu Kota Indonesia DIpindah ke Luar Jawa
Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk tidak segan berkaca pada pengalaman negara lain yang sukses memindahkan ibu kota mereka. Dari negara-negara tersebut dapat diketahui faktor-faktor penghambat juga kunci keberhasilan proses besar ini.
“Saya juga minta agar pengalaman negara lain juga dipelajari. Faktor-faktor apa yang menjadi hambatan sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin dan sebaliknya faktor-faktor kunci keberhasilan yang bisa kita adopsi, kita bisa adaptasi, kita ambil,” ujarnya.
Terakhir, Presiden Jokowi juga menyinggung soal skema pembiayaan untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota tersebut. Payung hukum juga disebut olehnya untuk segera disiapkan oleh jajaran terkait.
“Saya minta disiapkan mulai dari sekarang mengenai skema pembiayaan baik yang bersumber dari APBN maupun non-APBN, juga yang berkaitan dengan desain kelembagaan yang diberikan otoritas nantinya. Juga yang paling penting adalah payung hukum regulasi mengenai pemindahan ini,” kata dia.
*****