Beranda Kepulauan Riau Batam

Rumah Pengganti untuk Warga Rempang Terdampak Proyek Nasional Mulai Dibangun di Tanjung Banon

63
0
Investasi di Bintan
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Pemerintah mulai membangun rumah pengganti bagi warga Rempang, Batam yang terdampak proyek nasional Rempang Eco City. Peletakan batu pertama rumah contoh akan dibangun di kawasan Tanjung Banon, Kecamatan Galang, Batam, Rabu (10/1/24).

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mengatakan, rumah contoh itu setara dengan tipe 45 dengan luas maksimal 500 m2.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Rudi menegaskan, dalam pengembangan Rempang Eco City ini, ia berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik kepada seluruh masyarakat Rempang. Termasuk dalam memberikan hunian baru bagi warga Rempag.

“Saya bersyukur kepada Allah, hari Rabu besok, rumah contoh untuk warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco City sudah bisa kita bangun,” ujarnya, Selasa (9/1/24).

BACA JUGA : BP Batam Bentuk Tim Terpadu, Pastikan Hak Warga Rempang Terpenuhi

Ia menegaskan, BP Batam akan terus mengupayakan percepatan realisasi investasi di Rempang, demi kesejahteraan masyarakat Rempang kedepannya. Sehingga, pembangunan rumah untuk warga Rempang yang terdampak pengembangan Rempang Eco City akan terus digesa.

“Jadi setelah dilakukan rapat hari ini, peletakan batu pertama diputuskan untuk dilaksanakan pada Rabu 10 Januari 2024,” kata dia.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan peletakan batu pertama itu, juga dilaksanakan bakti sosial dengan pembagian 1.000 paket sembako untuk masyarakat. Selain itu juga, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga.

BACA JUGA : Daftar Awal, Warga Rempang Bebas Pilih Rumah Ganti

“Dalam kegiatan ini, kami mengundang seluruh jajaran Forkopimda Provinsi dan Kota Batam untuk bersama-sama hadir dalam peletakan batu pertama ini. Selain itu, kami juga mengundang seluruh ormas dan rekan-rekan media,” katanya.

Untuk diketahui, sejak tanggal 8 September 2023 hingga 3 Januari 2024, sebanyak 387 Kepala Keluarga (KK) sudah mendaftar.

Sebanyak 583 KK lainnya tercatat telah melakukan konsultasi terkait hak-hak yang akan mereka dapatkan. Sementara, sebanyak 94 KK telah menempati hunian sementara.

“BP Batam juga terus berkomitmen untuk memfasilitasi pergeseran warga hingga menempati hunian baru,” tutupnya. (gam)