Home Batam Rempang Kondusif, BP Batam Lanjut Data Warga untuk Relokasi

Rempang Kondusif, BP Batam Lanjut Data Warga untuk Relokasi

0
Rempang Batam
Sejumlah turis sedang bersepeda santai di kawasan Rempang setelah kondusifnya kawasan tersebut, Sabtu (9/9/23). (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam melanjutkan proses pendataan terhadap warga Pulau Rempang yang akan direlokasi. Hal itu sejalan dengan sudah kondusifnya situasi di kawasan tersebut.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, hingga Sabtu (9/9/23) sore, aktivitas masyarakat di kawasan Rempang, terlihat mulai normal setelah dua hari sebelumnya terjadi aksi massa yang berujung bentrok dengan petugas gabungan.

artikel perempuan

Ariastuty mengatakan, berdasarkan pantauan tim di lokasi, beberapa warga mulai menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kendala. Kegiatan lalu lintas di Rempang juga telah lancar

Bahkan, beberapa turis mancanegara pun terlihat bersepeda santai di Pulau Rempang. BP Batam, kata Ariastuty, menyambut baik situasi Rempang yang sudah kondusif.

BACA JUGA : Lima Tuntutan Warga Rempang kepada BP Batam

Ia pun mengajak masyarakat Batam tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu miring yang tersebar di media sosial.

“Laporan yang kami terima, aktivitas masyarakat di Pulau Rempang sudah normal tanpa kendala. Sesuai arahan Kepala BP Batam, masyarakat diharapkan dapat menjaga situasi kondusif dan tidak terprovokasi dengan isu miring yang beredar,” ujarnya di Batam Center, Minggu (10/9/23).

Nongsa Digital Park
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait

Ariastuty mengatakan, dengan mulai normalnya aktivitas di Rempang, pihaknya kini melanjutkan pendataan untuk masyarakat yang akan direlokasi.

Posko pendataan terdapat di tiga titik yaitu Posko RSKI/Koramil, Posko Kantor Camat Galang, dan Posko PTSP Gedung Mal Pelayanan Publik.

“Untuk kegiatan pendataan akan berlangsung hingga tanggal 20 September mendatang,” pungkasnya.

BACA JUGA : Rudi: Jangan Terprovokasi Isu Miring Soal Rempang

Terpisah, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, juga mengungkapkan hal senada.

Menurut dia, situasi kondusif di Rempang tak terlepas dari sikap kooperatif masyarakat pascainsiden pemblokadean Jembatan 4 Barelang oleh warga pada Kamis (7/9/23).

“Semoga situasi kondusif tetap terjaga. Kami juga telah mendirikan posko terpadu di tujuh lokasi untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Rempang,” ujarnya.

Hunian untuk Warga Rempang

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Rempang sebagai kawasan ekonomi dengan nama Rempang Eco City, yang diperuntukkan bagi investor. Di tempat itu bakal dibangun pabrik kaca terbesar kedua di dunia oleh perusahaan asal Cina.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan tempat hunian baru bagi warga Rempang yang terdampak pengembangan Rempang Eco City.

BACA JUGA : Dialog dengan Warga Rempang, Rudi: Pemerintah Tak Akan Sengsarakan Rakyatnya

Ia menjelaskan, jika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang dan Galang akan mendapatkan hunian sementara. Tidak hanya itu, biaya hidup masyarakat selama di hunian sementara juga akan ditanggung setiap bulannya.

Adapun biaya hidup selama masa relokasi sementara itu sebesar Rp1.034.636 per orang dalam satu kepala keluarga. Biaya hidup tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.

Sementara, untuk masyarakat yang memilih tinggal di tempat saudara atau di luar dari hunian sementara yang disediakan, akan diberikan tambahan biaya sewa sebesar Rp1 juta per bulan.

“Jadi itu akan kami berikan sampai hunian baru selesai dibangun,” kata dia.

Hunian baru yang disiapkan itu berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu, berada di Dapur 3 Si Jantung, yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.

Lokasi hunian baru tersebut, akan diberi nama “Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City”. Program ini memiliki slogan “Tinggal di Kampung Baru yang Maju, Agar Sejahtera Anak Cucu”.

BACA JUGA : Proyek Pulau Rempang Masuk Program Strategis Nasional

Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju.

Di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City itu akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga dan sosial.

Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah (Masjid dan Gereja); fasilitas Tempat Pemakaman Umum yang tertata dan fasilitas Dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub.

Pembangunan hunian baru itu, akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan. Ditargetkan, hunian tahap 1 akan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.

“Intinya kami akan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Rempang Galang,” pungkasnya. (DN)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari bergabung di Grup Telegram "KATA BARAKATA", caranya klik link https://t.me/SAHABATKATA kemudian join.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sin