Barakata.id, Batam – Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait menginformasikan bahwa proses sosialisasi terkait proyek Rempang Eco City masih terus berjalan. Proses relokasi warga yang terdampak proyek nasional itu pun tetap berlanjut.
Ariastuty mengungkapkan, jumlah warga terdampak realisasi program yang sepakat untuk bergeser atau direlokasi ke pemukiman baru kini sudah mencapai 388 Kepala Keluarga (KK). Dengan rincian, sebanyak 221 KK berasal dari Kelurahan Sembulang dan 167 KK lainnya merupakan warga Rempang Cate.
“Beberapa KK juga terus berkonsultasi intens dengan tim di lapangan terkait hak-hak mereka dalam pengembangan Rempang,” ujar Ariastuty di Batam Centre, kemarin.
BACA JUGA : Pembangunan Rumah Baru Warga Rempang Sudah 60 Persen
Ia berharap, jumlah warga yang mendaftar dapat terus bertambah seiring dengan akan selesainya pembangunan empat rumah contoh di Tanjung Banon.
Mengingat, progres pembangunan keempat rumah tersebut telah mencapai 60 persen dan akan selesai sekitar pertengahan bulan Maret 2024 mendatang.
“BP Batam berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan rumah baru untuk warga. Sehingga, rumah baru tersebut dapat menjadi bukti bahwa hak-hak masyarakat tetap menjadi prioritas BP Batam sebelum investasi di Rempang terealisasi,” kata dia.
BACA JUGA : Rempang Eco City: 387 Warga Rempang Segera Menyusul Direlokasi
Sebagaimana diketahui, pengembangan Program Rempang Eco City akan memanfaatkan lahan seluas 17.600 hektare.
Untuk tahap awal, proyek investasi yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) tersebut hanya akan memanfaatkan lahan seluas 2.370 hektare. Dimana, jumlah warga yang terdampak pun berjumlah 961 KK.
“Tahun 2024 ini, BP Batam masih akan melakukan penataan dan pendataan terhadap warga yang terdampak pengembangan. Apabila di lapangan terdapat kendala, kami mengimbau masyarakat untuk segera berkomunikasi dengan tim yang bertugas,” pungkasnya. (feb)
