

Barakata.id, Batam – Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022 dipercaya dapat mendorong penurunan angka kemiskinan, dan kemiskinan ekstrim.
Selain itu, regsosek merupakan kunci dalam suksesnya proses reformasi perlindungan sosial.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus. “Regsosek dapat menghasilkan perbaikan basis data penerima,” kata dia, Senin (12/9/2022).
Regsosek diyakini juga dapat mewujudkan program satu data Indonesia, yang dapat membantu semua pihak. Baik itu pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.
Regsosek akan dilaksanakan di Oktober hingga November 2022 mendatang. Provinsi Kepri akan melibatkan lebih kurang 2000 orang petugas pendata.
Mulai dari Petugas Pendataan Lapangan (PPL), Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) dan Koordinator Sensus Kecamatan (KOSEKA).
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan regsosek ini menjadi basis untuk integrasi program perlindungan sosial, dengan pemberdayaan sosial ekonomi dan kolaborasi lintas program, serta kerjasama dengan bukan pemerintah.
- Baca juga : Ansar Jaga Harga Sembako Demi Tekan Inflasi
Regsosek dinilai sangat penting oleh Ansar. Sebab, regsosek dapat mengumpulkan data seluruh penduduk mulai profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
Data akan dikumpulkan petugas lapangan. Sehingga data yang didapat secara riil dari masyarakat. Data tersebut nantinya akan diolah untuk program perlindungan sosial dan perencanaan pembangunan.
“Selanjutnya data tersebut nantinya akan terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya, dan selanjutnya akan terkoneksi hingga tingkat desa,” ucap Ansar.