

Barakata.id, Batam – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menegaskan bahwa pemulihan pariwisata harus terus didorong untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) IV di Swiis Bell Hotel Harbour Bay, Batam, Kepri, Kamis (22/2/24).
Menurut Ansar, Kepri sebagai salah satu daerah yang berada di jalur penting perlintasan internasional dan juga sebagai cross border tourism destination wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand, merupakan keuntungan luar biasa yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan Kepri.
“Karenanya Kepri akan terus kita dorong sebagai daerah industri dan juga wisata. Mengingat Kepri memang menempatkan industri menjadi tujuan utama, disusul sektor pariwisata sebagai tujuan utama kedua dari negeri berjuluk Segantang Lada ini,” kata dia.
BACA JUGA : Pulau Penyengat Masuk Daftar 75 Desa Wisata Terbaik Indonesia
PHRI, menurut Ansar, menjadi organisasi yang strategis dalam ikut serta memberikan andil terhadap pembangunan Indonesia, melalui sektor pariwisata yang berbasis pada penyediaan akomodasi hotel dan juga makan minum di restoran.
Kepri tambah Ansar lagi, juga memiliki potensi wisata yang mentereng, baik dalam kancah nasional maupun international. Karena itu Kepri memiliki tingkat kunjungan wisata baik nusantara ataupun wisatawan asing yang luar biasa. Dimana sepanjang 2023 saja, wisatawan lokal mencapai 2.009.950 orang dan wistawan asing 1.530.899 orang.
Provinsi Kepri sampai saat ini, menjadi daerah tiga teratas nasional, sekaligus menjadi pintu masuk wisman, bersanding dengan Provinsi Bali dan DKI Jakarta. Termasuk salah satu kawasan wisata tepatnya di Kawasan Khusus Pariwisata Internasional Lagoi Bintan, yang memiliki fasilitas Free Trade Zone.
“Yang terakhir, Kepri juga memiliki potensi event sport tourism dengan marakanya event internasional bernuansa olahraga, yang digelar di Kepri. Juga potensi halal tourism yang ada di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang dan juga menjadi Hub Pariwisata International Pulau Sumatera melalui tourism network,” ujarnya.
BACA JUGA : Ansar Dorong Pengembangan Pariwisata di Anambas
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Bs Sukamdani menjelaskan, peluang sektor pariwisata telah memberikan dampak yang sangat besar kepada masyarakat. Mengingat sektor ini bisa dinikmati berbagai kalangan, dan ini berbeda dengan sektor-sektor lainnya yang dampaknya tidak sebesar sektor pariwisata.
Melihat potensi wisata yang begitu besar, kata Hariyadi, juga akan terus mendorong dengan seluruh kemampuan yang dimiliki. PHRI didukung sekitar 43 ribu hotel se-Indonesia, dan jumlah kamar yang mencapai 800 ribu. Dan itu masih ditambah dengan keberadaan homestay yang ada di desa-desa wisata.
“Dukungan sarana yang besar ini, mestinya bisa membuat sektor pariwisata kita makin maju dan bisa bersaing dengan wisata dari luar negeri. Tapi kenapa yang terjadi saat ini kita justru kalah saing dengan wisata negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam,” ujarnya.
Karenaya, Hariyadi berharap dukungan dan juga keseriusan pemerintah untuk terus mendorong kemajuan sektor pariwisata.
“Agar sektor yang kita kelola ini, makin bisa membawa dampak yang lebih baik lagi, guna ikut mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dan bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat,” kata dia. (fik)