

Barakata.id, Tanjungpinang – Pemerintah daerah bersama sejumlah pengusaha di bidang pariwisata di Provinsi Kepri (Kepulauan Riau) mulai menyusun rencana untuk memulihkan industri pariwisata yang sempat terpukul karena wabah virus corona (Covid-19). Pemda dan pengusaha memasang strategi bidik pasar domestik.
Komite Tetap Industri MICE, Pemasaran, Promosi dan Perhotelan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Sapril Sembiring mengatakan, Kadin bersama pemerintah daerah akan menggandeng maskapai penerbangan, travel agen, serta hotel dan resort membuat event serta promosi yang menyasar kepada pasar domestik.
“Kebijakan beberapa negara melarang dan mengurangi warganya untuk ke luar negeri menyulitkan bagi kita untuk mendatangkan wisatawan manca negara. Maka strateginya adalah menggandeng pasar domestik,” katanya di Tanjungpinang, kemarin.
Baca Juga :
Jokowi Siapkan Diskon 30 Persen ke Tempat Wisata
Menurut Sapril, bentuk langkah pemulihan itu di antaranya dengan menggelar event, promosi dan sosialisasi. Event bisa berupa melaksanakan turnamen golf serta wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Kedua event itu khsusnya dapat digelar di Batam dan Bintan sebagai dua daerah penyumbang wisatawan terbesar di Provinsi Kepri.
Kemudian Kadin bersama pemerintah daerah dan pengusaha hotel akan membuat promosi, mulai di tingkat kementrian dan lembaga, termasuk menggandeng media nasional untuk mempromosikan daerah-daerah wisata di Kepri, termasuk tempat-tempat yang bisa digunakan untuk MICE.
“Yang tak kalah pentingnya pemerintah daerah harus mesosialisasikan bahwa Kepri ini daerah aman dan nyaman. Juga meyakinkan masyarakat luas bahwa Kepri bebas dari virus corona,” kata dia.
Bebas pajak hotel dan restoran
Kadin Kepri menilai kebijakan Pemerintah RI membebaskan pungutan pajak hotel dan restoran untuk 33 kabupaten/kota yang bersinggungan dengan 10 destinasi wisata prioritas sebagai insentif.
Menurutnya, keputusan dikeluarkan pemerintah lewat Menteri Keuangan itu memberi ruang bagi daerah membuat jalan keluar dari keterpurukan dunia pariwisata dampak dari wabah virus corona. Kebijakan pemerintah itu menjawab kebingungan pemerintah daerah menyusun rencana di tengah situasi dunia pariwisata yang kini cukup mengkhawatirkan.
Sapril mengatakan, event maupun promosi yang dibuat oleh pemerintah daerah melalui APBD di tahun 2020 ini, tidak bisa menjadikan pemda leluasa bergerak.
“Kegiatan melalui APBD bersifat kaku. Nomenklaturnya tidak bisa diubah sehingga daerah kesulitan beradaptasi dengan situasi urgen seperti sekarang ini,” kata dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan mengeluarkan kebijakan membebaskan pajak hotel dan restoran di 33 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Batam dan Bintan.
“Kita masih menunggu petunjuk teknis implementasi atas kebijakan tersebut,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Buralimar mengatakan, pemerintah pusat secara resmi sudah memutuskan bahwa Kepri masuk dalam 10 daerah yang mendapat insentif. Pihaknya sangat menyambut gembira keputusan itu.
“Alhamdulillah Kepri yaitu Batam dan Tanjungpinang mendapat diskon harga tiket pesawat, selama tiga bulan ke depan. Kita berharap semoga adanya kebijakan ini membuar Kepri ramai dikunjungi wisatawan khususnya domestik atau nusantara,” kata Buralimar, Kamis (27/2/20).
Ia mengatakan, diskon tiket pesawat ke Batam dan Tanjungpinang, diharapkan membawa angin segar bagi pariwisata Kepri.
“Semoga berdampak positif. Selama ini tiket kan cukup mahal. Karena mahal itu pula, tahun 2019 lalu ada terjadi pembatalan paket-paket pariwisata dari travel agent di Batam dan Bintan, sekitar 30 persen,” katanya.
Menurut dia, pembatalan itu datang dari rombongan di berbagai kota. Pasalnya tak hanya tiket pesawat saja yang mahal, namun pada 2019 lalu juga diberlakukan bagasi berbayar.
Baca Juga :
Batam Minim Tempat Wisata yang Bisa Sedot Uang Wisman
Kebijakan diskon tiket pesawat sebesar 50 persen selama tiga bulan ke depan, diharapkan menambah animo Wisnus untuk datang ke Kepri.
Kedatangan turis domestik diharapkan dapat menggairahkan kembali hotel, restoran serta sektor riil lainnya. Menurut Buralimar, selama ini wisatawan nusantara yang datang ke Kepri menghabiskan uangnya hingga Rp1 juta selama mereka berada di Kepri.
Para turis lokal itu, lanjutnya, bukan hanya mengunjungi tempat-tempat wisata, tapi juga menikmati kuliner. Sebagian besar turis domestik yang datang ke Batam juga banyak yang berbelanja, baik produk impor maupun oleh-oleh khas setempat.
*****
Penulis : Erha