Beranda Kepulauan Riau Tanjungpinang

Pulau Penyengat Kini Semakin Memikat

90
0
Pulau Penyengat
Masjid Pulau Penyengat. Pemprov Kepri telah melakukan revitalisasi di kawasan wisata Pulau Penyengat untuk menambah daya tarik bagi wisatawan. (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Tanjungpinang – Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) kini semakin cantik dan memikat hati. Pemerintah baru saja usai melakukan revitalisasi kawasan sejarah tersebut.

Sebagai salah satu destinasi wisata religi, wisata sejarah sekaligus wisata budaya unggulan di Kepri, Pulau Penyengat kini sudah bertambah siap menyambut kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Proyek revitalisasi yang digeber Pemerintah Provinsi Kepri pada tahun 2022 memberikan perubahan cukup mencolok di area wisata itu. Pun proyek masih akan berlanjut di tahun ini, yang diyakini bakal membuat Pulau Penyengat semakin menarik untuk dikunjungi turis.

BACA JUGA : Ansar Gesa Revitalisasi Penyengat Demi Pariwisata

Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp30,8 miliar untuk menata dan mempercantik Pulau Penyengat pada tahun 2022. Tahun ini, proyek revitalisasi dilanjutkan lagi dengan kucuran dana mencapai Rp43 miliar.

“Bertahun-tahun kita menganggap pulau ini sebagai Pulau bersejarah yang layak dijadikan objek wisata. Namun penampilannya kurang mendukung untuk dijual,” kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

“Oleh karena itu, kita mencoba berdiskusi dengan para tokoh adat, tokoh budaya hingga para zuriat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Penyengat memiliki wajah yang lebih memikat wisatawan untuk datang. Dan solusinya kita sepakat melakukan revitalisasi,” sambung dia.

Sejumlah perubahan yang dilakukan di kawasan itu, mulai dari ponton HDPE, akses jalan hingga masjid yang menjadi ikon utama di Pulau Penyengat sekarang tampak lebih cerah dan memesona.

BACA JUGA : Pengembangan Pulau Penyengat Butuh Rp130 Miliar

Pemprov Kepri telah memugar Masjid Raya Penyengat, kawasan jalan di depan masjid hingga ke balai adat. Lantai masjid diganti dengan lantai marmer khusus yang membuat lantai Masjid Raya Penyengat tetap sejuk meskipun dalam cuaca panas.

Selain mengganti lantai masjid, pemerintah pun memasang karpet masjid yang khusus dipesan dari Turki. Harapannya, agar tampilan masjid Raya Penyengat tetap mengutamakan kesan heritagenya.

Perbaikan lain ada di bagian tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid agar menambah estetika kawasan pulau Penyengat.

Kaawasan di depan Masjid Penyengat yang sudah tertata rapi dan bersih.

Perubahan kawasan Penyengat mendapat apresiasi dari warga dan pengunjung. Said, misalnya. Warga Penyengat itu mengaku senang kampungnya disolek oleh pemerintah hingga tampak molek.

“Ya tentu saja kami senang kawasan ini jadi lebih molek. Mudah-mudahan Pulau Penyengat akan semakin ramai dikunjungi orang,” kata dia.

Menurut Said, kunjungan wisatawan sangat berdampak pada ekonomi masyarakat pulau Penyengat. Mengingat cukup banyak dari masyarakat pulau penyengat yang menggantungkan hidupnya dari berjualan kuliner dan makanan khas setempat.

“Masyarakat di sini kan banyak yang mencari rezeki dari tamu. Mulai dari antar jemput kapal penumpang, ojek motor, jual makanan sampai oleh-oleh. Jadi kalau ramai yang datang pastilah kami senang,” katanya.

BACA JUGA : Pulau Penyengat Diresmikan Jadi Pulau Digital, Semua Transaksi Bisa Pakai QRIS

Menteri Pariwistaa dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat berkunjung ke pulau yang pernah menjadi mas kawin yang diberikan oleh Sultan Riau Penyengat kepada Engku Puti R Hamidah itu, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ia bangga Indonesia memiliki tempat wisata seperti Pulau Penyengat. Menurut dia, dengan berbagai peninggalan sejarah kerajaan serta peradaban Islam di Tanah Melayu, Pulau Penyengat menghadirkan warna tersendiri bagi para pelancong.

Di tempat ini masih banyak peninggalan sejarah Melayu yang bisa dilihat sampai sekarang. Tak heran jika pulau yang berada di Tanjungpinang ini diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO.

Sandiaga Uno menyebutkan, Pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan halal bagi para wisatawan, yang berbasis 3 S yakni Spiritual (spiritual), Serenity (ketenangan) dan Sustainability (keberlanjutan). Sandi optimistis bahwa jika ditata dan dipercantik lagi, maka bakal ramai wisatawan lokal dan internasional yang berdatangan.

“Pulau ini sangat unik dan beruntung sekali saya bisa sampai di sini,” ujar Sandiaga Uno. (*)