

Barakata.id, Kamboja – Seorang pria Kamboja berhasil diselamatkan setelah terjebak selama empat hari di celah sempit dalam gua. Pria bernama Sum Bora itu diketahui terjepit di celah batu gua ketika sedang mengumpulkan kotoran kelelawar.
Dilansir BBC Indonesia, Senin (12/8/19), Sum Bora menyelinap di antara dua batu pada minggu lalu ketika mencoba mengambil obornya. Pihak kepolisian Kota Battambang, di wilayah barat laut Kamboja mengatakan, pria berusia 28 tahun itu dalam kondisi tidak makan dan minum selama empat hari.
Keberadaan Sum Bora baru diketahui pada Selasa (6/8/19) lalu, setelah keluarganya mulai mencarinya. Ia berhasil dikeluarkan setelah operasi penyelamatan selama 10 jam yang melibatkan 200 orang tim penyelamat dan saat ini dia dirawat di rumah sakit setempat.
“Saya kehilangan harapan untuk tetap hidup dan jika saya membawa pisau, saya akan bunuh diri,” kata Bora dalam sebuah tayangan video, menurut surat kabar Khmer Times.
Baca Juga : Mau Mudik dari Malaysia, WNI Sembunyi di Bagian Roda Pesawat
Kotoran kelelawar – dikenal dengan istilah guano – dapat digunakan sebagai pupuk dan merupakan komoditas yang menguntungkan di Kamboja, salah satu negara termiskin di dunia.
Bora terperangkap di dalam gua di lereng Gunung Chakrai dan dia ditemukan oleh temannya yang acap bergabung dengannya untuk mengumpulkan guano.
“Kami berdua bertubuh kecil dan dapat dengan mudah masuk ke lorong-lorong sempit, sehingga teman saya dapat merangkak melalui jalan lain untuk mencapai saya di dalam gua,” katanya.
Tim penyelamat kemudian tiba di lokasi, tetapi awalnya mereka tidak dapat mengeluarkannya dari himpitan karena pintu masuk gua terlalu sempit.

Lalu, tim penyelamat khusus diterbangkan dengan helikopter untuk membantu operasi, dan Bora berhasil dikeluarkan pada Rabu setelah beberapa bagian gua dihancurkan untuk membuka ruang yang cukup.
Baca Juga : Lima Mata-Mata Cantik yang Pernah Hebohkan Dunia
Dalam pernyataannya, istri Bora, Koeun Sothea, mengatakan suaminya kini dirawat di rumah sakit karena cedera kepala, lutut, dan dada.
Sothea juga berterima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen karena mengirim tim penyelamat dan menyumbangkan uang £ 2.000 (atau sekitar Rp35 juta) untuk mereka.
Kepala polisi Sareth Viseth mengatakan kepada media setempat bahwa, untuk mencegah insiden serupa, mendaki Gunung Chakrai sekarang dilarang.
*****
Sumber : BBC Indonesia