Beranda Urban Nusantara

Presiden Alpukat Blitar Kedatangan Santri, Diharapkan Menjadi Entrepreneurship Milineal

106
0
Presiden Alpukat Blitar Kedatangan Santri
Foto : achmad/barakata.id
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Presiden Alpukat Blitar, Muhamad Iskandar berharap, menjadi santripreneur harus mempunyai dua pondasi dalam berwirausaha, yakni iman dan takwa. Karena menurut dia, dua pondasi tersebut menjadi penentu berkah-tidaknya usaha yang akan dilakukan.

Selain itu, santri harus bisa menjaga ilmunya, memiliki jiwa leadership dan entrepreneurship setelah lulus dari pondok pesantren. Sebab, menurutnya, supaya kelak santri bisa menjadi orang paling depan dalam menyelesaikan masalah dinamika kewirausahaan.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Baca juga: Pentingnya Kemandirian Para Santri, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar menggelar Sosialisasi Pustaka dan Literasi Pondok Pesantren

Hal ini disampaikan Mohamad Iskandar, yang juga sebagai direktur PT Nusa Patria Link, beralamatkan di Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada saat memberikan wejangan kepada para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul ‘Ulum, Jombang, di kebun alpukatnya, Minggu (10/7/2022).

Ia menegaskan, bahwa di era globalisasi ini, lahirnya santri yang berjiwa entrepreneur sangat dibutuhkan untuk melalui proses pencapaian menuju sukses. Sehingga, para santri harus mengubah orientasinya dari mencari pekerjaan menjadi pencipta lapangan kerja bagi banyak masyarakat lainnya.

“Untuk itu saya berharap di era yang penuh dengan tantangan ini para santri Ponpes Fahtul ‘Ulum Jombang dapat menjadi entrepreneurship dalam dunia usaha. Jadilah wirausahawan baru yang bisa menciptakan lapangan kerja, sehingga mampu mengatasi masalah kesenjangan sosial di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Pengasuh Ponpes Fahtul ‘Ulum, Diwek, Jombang, Kyai Ahmad Habibul Amin membeberkan, bahwa visi dari Ponpes Fahtul ‘Ulum yakni santri diajarkan supaya dapat memahami pondasi tafaqquh fiddin (memahami agama) dengan moral yang baik dan mempunyai skill atau keahlian.

Baca juga: Wali Kota Blitar Hadiri Liga Kasad 2022, Pesannya Jaga Sportifitas, Bukan Kemenangan Semata

Pengasuh Ponpes Fathul Ulum juga mengatakan, seorang satri harus bisa mewarnai di tengah-tengah masyarakat dengan tekun agama, akhlak yang mumpuni, dan dapat mendorong ekonomi masyarakat.

“Makanya kita harapkan, salah satunya bisa menjadi petani alpukat yang baik. Karena pesantren masih banyak waktu untuk menciptakan para petani-patani muda atau petani santri millenial,” ungkapnya. (jun)