Beranda Warta

Potensi KEK Kesehatan Batam Dipaparkan di World Expo 2020 Dubai

44
0
Potensi KEK Kesehatan Batam
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait (kanan) memaparkan mengenai KEK Kesehatan, Kamis (11/11/21). (F: Humas BP Batam)
DPRD Batam

Barakata.id- Badan Pengusahaan (BP) Batam mendapatkan kesempatan memaparkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Batam dalam World Expo 2020 Dubai, Kamis (11/11/21).

Tema yang diusung dalam pemaparan itu adalah Future Development of Indonesia Special Economic Zone. Kegiatan tersebut digelar secara tatap muka di Indonesia Pavilion, Dubai dan secara daring melalui aplikasi Zoom.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait memaparkan mengenai KEK Kesehatan yang bertajuk Layanan Kesehatan Internasional Sekupang, Batam secara daring.

Baca Juga:

“Beberapa pasar potensial yang dimiliki KEK Kesehatan Batam beberapa di antaranya adalah, industri farmasi dengan nilai investasi Rp110 triliun dan industri peralatan medis dengan nilai investasi Rp49 triliun,” ujar Ariastuty.

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), masyarakat Indonesia telah menghabiskan Rp160 triliun per tahun atas biaya perawatan yang dilakukan di luar negeri, terutama di Singapura dan Malaysia.

Oleh karena itu, Batam akan menangkap peluang tersebut melalui KEK Kesehatan.

“Dengan luas lahan 44,5 hektar dan nilai investasi senilai USD 215 juta, BP Batam akan mengembangkan rumah sakit bertaraf internasional, farmasi dan peralatan medis, serta akomodasi,” terang Ariastuty.

Selain itu, melalui kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan KEK, dilengkapi insentif fiskal maupun nonfiskal, Batam menawarkan kemudahan untuk berinvestasi dengan pengembangan potensi mencakup wisata kebugaran, universitas kedokteran terbaik dan sistem manajemen kesehatan yang terpadu.

“KEK Layanan Kesehatan Internasional adalah yang pertama dan satu-satunya saat ini di Indonesia. Dengan dukungan dari Menko Perekonomian RI serta Dewan Pengawas BP Batam, maka BP Batam berkomitmen untuk membantu proses investasi di Batam,” kata Ariastuty.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan undangan kepada para investor untuk datang ke Batam. Tujuannya untuk menyaksikan langsung potensi Batam sebagai kawasan investasi yang bernilai tambah.

Dalam pembukaan webinar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja yang produktif, taraf pertumbuhan dan ekspansi pasar yang baik, menjadi faktor penentu potensi perkembangan ekonomi Indonesia.

“Pemerintah membentuk KEK dengan tujuan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan peluang investasi dan kegiatan industri, serta optimalisasi kegiatan ekspor-impor,” ujar Airlangga.

Baca Juga:

Hingga tahun 2021, terdapat 19 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari manufaktur, pariwisata dan industri tersier lainnya.

“KEK di Indonesia telah menawarkan beragam fasilitas tak terhingga untuk memudahkan para investor, berupa insentif fiskal dan nonfiskal. KEK sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia,” kata Airlangga.

Kegiatan tersebut menghadirkan juga turut menghadirkan Direktur Jenderal Ajman Free Zone (AFZ), Ali Abdulla bin Towaih Al Suwaidi; Presiden Urban Designers Asia-Pasific, Dian Rosnawati dan Wakil Ketua III tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Budi Santoso sebagai narasumber. (asrul)