
Barakata.id, Jakarta – Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas dalam ledakan rompi bom bunuh diri. Kabar itu meningkatkan kewaspadaan aparat keamanan di Indonesia.
Polri memperkuat pengawasan dan pantauan terhadap pergerakan kelompok dan simpatisan ISIS di Indonesia. Bagaimanapun, kematian Baghdadi dipercaya bisa munculkan aksi balasan dari para simpatisan ISIS di seluruh dunia.
Baca Juga : Densus 88 Tangkap Polwan Diduga Teroris Kelompok ISIS
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, Polri mewaspadai aktivitas kelompok dan simpatisan ISIS di Indonesia usai dunia internasional mengumumkan tewasnya Baghdadi.
“Saya kira kematian Abu Bakar al-Baghdadi sudah diumumkan di dunia internasional dan itu menjadi sebuah kewaspadaan di kita,” ujar Asep di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (28/10/19) dikutip dari Kompas.
Tapi Asep menegaskan bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri tetap konsisten dalam melakukan langkah penegakan hukum terhadap terduga teroris di Tanah Air.
Densus 88 juga terus memantau seluruh jaringan teroris yang berada di Indonesia.
“Pada prinsipnya, Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap pelaku aksi teror atau teroris ini. Jadi pada prinsipnya, semua jaringan di Indonesia, semuanya dalam pantauan Densus 88,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam pernyataannya di televisi, mengumumkan bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan malam pasukan khusus.
Demikian sebagaimana dikutip dari AFP, Minggu (27/10/19).
Baghdadi disebut tewas setelah setelah mengaktifkan rompi bom bunuh diri miliknya.
Baca Juga : Waspada, Akun Propaganda ISIS Menyusup di TikTok
Trump juga menyebut bahwa pasukan AS membunuh sebagian besar pengikut Baghdadi di terowongan, tempat dia meledakkan diri.
Selain Baghdadi, Trump mengatakan, tiga anak Baghdadi juga tewas dalam serangan tersebut. Media AS sempat memberitakan dua istri Baghdadi juga terbunuh.
Baghdadi merupakan buronan paling dicari di dunia. Dia menjadi buruan setelah mengumumkan berdirinya kekhalifahan di Irak pada 2014. Kepalanya dihargai 25 juta dollar AS atau sekitar Rp350 miliar.
*****