



Barakata.id, Batam – Candra Ibrahim, salah satu tokoh yang akan ikut bertarung dalam Pilwako (Pemilihan Wali Kota) Batam memutuskan berhenti mendaftar ke partai politik (parpol). Ia lebih memilih menunggu terbentuknya koaliasi sejumlah parpol.
Menurut Candra, pada Pilwako Batam nanti, akan ada sejumlah parpol yang berkoalisi untuk mengusung calon wali kota dan wakil walikota. Sebab, tidak ada parpol yang bakal mau maju sendiri ke gelanggang untuk mengusung jagonya.
Karena itu, ia berpikir akan lebih baik jika ia menunggu hasil koalisi parpol-parpol tersebut. Setelah itu, baru dirinya menentukan pilihan, apakah akan terus ikut maju atau berhenti.
Baca Juga : Daftar Calon Wawako Batam, Candra Ibrahim Coba Tarik Perhatian Golkar pada Figur Muda
Sebelumnya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu sudah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota di sejumlah partai, seperti PDIP, Golkar, dan NasDem.
Selain itu, Candra juga telah membangun komunikasi politik dengan parpol PPP, Demokrat, Hanura, dan PKS.
Kepada media, Candra mengungkap alasan penghentian mendaftarkan diri ke parpol. Menurut Dirut Batam Pos itu, keputusannya diambil dengan berbagai pertimbangan.
Pertama, karena dia sudah mendaftar ke tiga parpol yakni PDIP, Golkar, dan NasDem. Serta mearapatkan komunikasi dengan beberapa parpol lain.
“Jadi, saya pikir, saya tidak akan mendaftar ke partai lain lagi. Sebab, tak ada satupun partai yang bisa mengusung sendiri, sementara saya sudah mendaftar di beberapa partai. Biarlah nanti mereka berkoalisi dan nama saya masuk menjadi pertimbangan koalisi,” kata Candra di Batam Centre, Kamis (14/11/19).
Kedua, Candra mengaku tak ingin dikesankan terlalu bernafsu untuk dicalonkan dengan mendaftar ke semua parpol.
“Padahal, niat saya mengikuti Pilwako Batam ini untuk mengabdi dan mentransformasi pikiran, visi dan misi yang saya miliki. Bukan mengejar kekuasaan,” katanya.
Dia berpendapat, jika kelak dirinya disurvei oleh beberapa lembaga survei yang bekerjasama dengan DPP parpol, hal itulah yang menjadi pertimbangan parpol dan dirinya untuk mengikuti tahapan pilkada selanjutnya.
“Dari sana akan diketahui, apakah saya akan meneruskan atau tidak,” kata Wakil Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam ini.
Menurut Candra, jika dirinya jadi maju dan dicalonkan parpol untuk bertarung dalam kontestasi Pilwako Batam, maka ada beberapa keinginan yang akan diusung dan diwujudkannya.
“Batam ini mestinya lebih dari hari ini. Cita-cita Pak BJ Habibie untuk menjadikan Batam sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional seperti terhenti. Ini harus diupayakan terus dan hanya orang yang paham ilmu ekonomi yang mampu mewujudkannya,” kata lulusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Riau itu.
Baca Juga : Daftar ke NasDem, Candra Ibrahim Mau Angkat Potensi Milenial Batam
Ketua GP Ansor Batam 2012-2016 itu melanjutkan, visi misi yang sudah diserahkannya ke parpol saat mendaftar, tidak terlalu muluk-muluk, dan bisa dikatakan hampir sama seperti bakal kandidat lainnya.
Namun, pria kelahiran Natuna ini mengaku tak mau terjebak janji uthopia. Karena menurutnya kewenangan pemerintah kota dan kabupaten saat ini masih dibatasi oleh undang-undang.
“Misalnya, kewenangan pemanfaatan laut 0-12 mil menurut undang-undang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Kita di kota tak bisa melewati undang-undang itu. Di sinilah dibutuhkan sinergi antara Pemko dan BP Batam, itu salah satu kunci penting,” pungkasnya.
*****
Editor : Yuri B Trisna