Home Kepulauan Riau Pilkada di Masa Pandemi, Paslon Cerdas Pilih Media Online untuk Kampanye

Pilkada di Masa Pandemi, Paslon Cerdas Pilih Media Online untuk Kampanye

141
Kampanye Pilkada
Candra Ibrahim
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 sudah masuk tahap kampanye hingga 5 Desember 2020 nanti. Saatnya masing-masing pasangan calon (paslon) kepala daerah peserta Pilkada adu gagasan untuk meraih simpati masyarakat.

Berbeda dengan pesta demokrasi di tahun-tahun sebelumnya, Pilkada 2020 dilaksanakan di saat Indonesia sedang dilanda pandemi virus corona (Covid-19). Aturan main Pilkada pun disesuaikan dengan kondisi terkini demi mencegah penularan penyakit itu.

artikel perempuan

Virus yang menyerang sistem pernapasan itu membuat aktivitas manusia dibatasi. Sejumlah kegiatan yang biasanya jamak terlihat saat kampanye pemilu, kini seakan tabu untuk digelar.

Tak boleh ada kerumunan massa. Kalaupun ada, jumlahnya dibatasi dan semua yang hadir harus menjaga jarak. Saling bersentuhan pun dihindari.

Kondisi tersebut membuat suasanya kampanye menjadi “kurang greget”. Apalagi, semua orang yang hadir dalam kampanye tersebut diwajibkan menjaga jarak, dan memakai masker.

Dengan mulut tertutup masker, tentulah suara hiruk pikuk yang lazim terdengar saat kampanye terbuka menjadi sedikit hilang.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan paslon dan tim sukses (timses) agar kampanye di masa pandemi ini sukses?

Baca Juga :

Menurut Praktisi Media, Candra Ibrahim, pilkada ini sejatinya bukan hanya soal perebutan kekuasaan, tapi juga adu gagasan. Karena itu, paslon yang mampu memberi gagasan paling baik dan masuk akal maka ialah sesungguhnya yang paling layak dipilih oleh rakyat di hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 9 Desember 2020.

Sayangnya, menurut Candra, sejauh ini, belum nampak paslon kepala daerah beradu gagasan untuk membangun daerah. Gagasan dimaksud juga belum ditularkan kepada rakyat melalui timses masing-masing.

“Yang terjadi baru sebatas rebutan panggung untuk menarik calon pemilih, tanpa uraian apa yang akan dikerjakan jika kelak terpilih memimpin daerah. Akibatnya, banyak janji terlontar, beberapa di antaranya kurang realistis dan tidak mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah,” katanya kepada barakata.id di Batam Centre, Kamis (1/10/20).

Lupakan gaya kampanye lama

Bukan hanya soal adu gagasan, menurut pria yang juga Sekretaris Dewan Penasihat Serikat Media Siber (SMSI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu, masing-masing paslon kepala daerah beserta timses-nya juga belum banyak menyesuaikan dengan situasi pandemi covid-19 ini.

Paslon dan timses masih lebih memilih kampanye tatap muka seperti gaya lama. Padahal, cara itu rentan terjadi kerumunan yang bisa menjadi carier (pembawa) covid-19.

Selama masa kampanye di Pilkada 2020 ini, masing-masing paslon dan timses dituntut berpikir lebih cerdas, yakni memaksimalkan potensi dengan segala keterbatasan interaksi sosial. Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun sudah menyarankan kepada seluruh paslon supaya menggunakan platform digital dalam melakukan kampanye.

Dengan adanya pembatasan interaksi sosial secara langsung selama masa kampanye, maka tak ada jalan lain bagi para paslon untuk memaksimalkan penggunaan media online. Paslon dan timses harus berani meninggalkan cara pandang lama, bahwa kampanye itu harus mengumpulkan orang banyak.

“Memang sudah semestinya, paslon menyesuaikan metode kampanye virtual. Contoh kampanye yang cerdas seperti dilakukan Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Langkah yang diambil Gibran menurut saya patut diapresiasi,” kata Candra.

Baca Juga :

Ia mengatakan, tiap paslon kepala daerah dan timses sebaiknya dapat lebih memaksimalkan kampanye atau penyampaian program melalui media; apakah itu cetak, online, elektronik atau virtual.

Cara sosialisasi dengan menggunakan media online ini, lanjut Candra, punya banyak keunggulan dibanding pola kampanye konvensional. Di antaranya, minim sentuhan dari manusia ke manusia yang menjadi medium penyebaran Covid-19.

“Jadi, saran saya, paslon dan timses harus bisa memanfaatkan media online seluas-luasnya, karena jangkauan (media online) pun tak terbatas. Ingat pesan Presiden Jokowi, jangan sampai Pilkada ini menyebabkan terjadinya cluster baru penyebaran pandemi Covid-19,” kata pria yang juga Ketua Persatuan Wartawan (PWI) Kepri ini.

Untuk diketahui, khusus di wilayah Provinsi Kepri, ada 17 paslon kepala daerah yang bakal bersaing meraih posisi puncak di 7 pemerintahan. Tujuh pemerintahan itu adalah Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Kabupaten Bintan, Pemerintah Kabupaten Karimun, Pemerintah Kabupaten Lingga, Pemerintah Kabupaten Natuna, dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

*****

Editor : Yuri B Trisna

Dapatkan update berita pilihan setiap hari bergabung di Grup Telegram "KATA BARAKATA", caranya klik link https://t.me/SAHABATKATA kemudian join.