Beranda Kepulauan Riau Batam

Perdana di Kepri, RSBP Batam Operasi Pemasangan ICD Jantung

11
0
RSBP Batam
RSBP Batam melaksanakan tindakan pemasangan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) pada jantung, Jumat (5/7/24). (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam melaksanakan tindakan pemasangan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) pada jantung, Jumat (5/7/24). Tindakan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Operasi ini dilaksanakan oleh satu-satunya Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah-Konsultan Aritmia di Batam yaitu dr Fandi Ahmad SpJP(K) bersama rekannya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Ahli Aritmia Indonesia, dr Agung Fabian SpJP(K).

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Kolaborasi ini dilakukan sebagai transfer ilmu dan pengalaman, mengingat hanya terdapat 50 dokter ahli aritmia di Indonesia.

Fandi menjelaskan, sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien yang merupakan seorang pria berusia 39 tahun tersebut ditemukan oleh sang istri dalam kondisi kejang dan tak sadarkan diri sekitar dua menit. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Unit Gawat Darurat (UGD) RSBP Batam melalui rekam jantung, ditemukan kelainan pada irama jantung pasien.

“Dalam medis, penyakit ini disebut Sindrom Brugada yang merupakan kelainan pada irama jantung. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik,” ujar Fandi.

BACA JUGA : RSBP Batam Awards 2023, Apresiasi untuk Karyawan dan Mitra

Ia menambahkan, sindrom ini dinilai sangat mematikan karena mengakibatkan henti jantung tanpa mengenal waktu dan usia.

“Mulai dari anak-anak hingga dewasa tidak luput dari penyakit ini,” kata dia.

Pemasangan ICD sendiri dipilih sebagai opsi tindakan paling tepat untuk menangani Sindrom Brugada, dengan mengimplan alat tersebut ke dalam jantung.

“Alatnya diimplan ke dalam jantung tanpa proses pembedahan, cukup satu sayatan kecil di dada untuk memasukkan alatnya dan menyimpan generator di bawah kulit bagian dada,” ujarnya.

BACA JUGA : Sigap Tangani Stroke, RSBP Batam Terima WSO Angels Awards

Adapun prinsip kerja ICD adalah memberikan kejut listrik kepada pasien henti jantung untuk menormalkan kembali irama jantung pasien.

“Tindakan berlangsung lancar tanpa komplikasi. Dengan demikian, RSBP Batam berhasil mencatat sejarah baru, karena permasangan ICD hari ini adalah yang pertama kalinya terselenggara di rumah sakit se-Provinsi Kepri,” ujar Fandi.

Karena Sindrom Brugada berhubungan erat dengan faktor genetik, dr. Fandi menyarankan agar masyarakat rutin untuk melakukan Medical Check Up sedari dini.

“Terutama pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk deteksi awal kelainan atau gangguan irama jantung,” kata dia.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung. (rud)